Bermodalkan Motor Tua dan Sandal Jepit, Cerita Kakek Driver Ojek Konvensional Ini Bikin Ngelus Dada
Usianya sudah 63 tahun, dan ia masih setia pada pekerjaannya sebagai tukang ojek konvensional.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
I don't normally post a picture like this on Instagram, but the story behind this photo is too precious not to be shared. So here it goes.
Tadi malam, GO-JEK yg kupesan tak kunjung datang. Kutelepon selalu gagal. Terpaksa kutekan opsi "Cancel" pada aplikasi.
Selagi berdiri di tempat byk GO-JEK menunggu, seseorang menegurku, "Mba mau ke mana? Sama saya aja, Mba. Saya bukan GO-JEK, saya anter ke mana aja, Mba," sosok renta dgn motor tua itu menyapaku ramah.
Kugelengkan kepala krn aku butuh beberapa saat untuk yakinkan diri bahwa situasi aman—iya, di Jakarta kdg perlu insecure untuk secure!
Setelah kurasa aman, kuhampiri beliau dan minta antar ke rumah. Di atas motor tuanya sembari lintasi area Menteng hingga Rawamangun, kami ngobrol, aku mulai kepo.
"Bapak siapa namanya?"
"Hartono, Mba."
"Salam kenal, Pak Hartono. Saya Tiara. Kenapa gak gabung GO-JEK, Pak?"
"Umur saya 63 tahun, Mba. Sudah ndak diterima. Lagi pula motor saya motor tua.
Dheg. 63 tahun. Persis usia Bapakku kala beliau meninggal dulu.
"Oh, tinggal di mana, Pak?"
"Cengkareng, Mba."
"CENG-KA-RENG? Jauh amat ke sini, Paaakk!"
"Iya, Mba. Soalnya daerah sana sepi penumpang. Jadi saya keliling aja cari yg rame."
"Kalo narik jam berapa, Pak?"
"Jam 6 pagi."
"Pulang jam?"
"12 malam. Sdh selama itu cari penumpang ya kadang ndak dapet sama sekali, Mba."
Sampai sini aku tercekat krn kedua mata terasa panas, lelehan air mulai mengambang di kelopak.
Hari itu byk berkah yg kudapat. Kerjaan lancar. Makan enak gratis dari klien. Bisa belanja skincare. Jajan frozen yogurt. Bahkan sempat pijat sebelum pulang.
Sementara Pak Hartono, di usia senjanya msh hrs bertaruh nyawa menembus Jakarta bermodal motor Honda Astrea 1997, jaket tipis dan sandal jepit, demi uang yg ga seberapa guna hidupi satu istri dan tiga anak yg msh SMP dan SMA.
Last night, Allah was talking to me about gratitude. "If you are grateful, I will give you more." (Qur'an 14:7)
.
P.S.: Teman2 di Jakarta yg butuh ojek/kurir, sesekali berbagi rezeki ke Pak Hartono, yuk. Nomor beliau: 085103816912. Memang lebih ribet ketimbang pesan ojek online yg praktis, tapi aku janji tiada balasan kebaikan dr kebaikan itu sendiri"