Pilkada Kota Bogor
Pengamat Politik Sebut Belum Ada Saingan Bima Arya
Safrudin masih belum mau angkat bicara mengenai koalisi yang akan dibangun untuk Pilwalkot 2018 Kota Bogor.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pengamat Politik, Saefudin Zuhdi mengatakan kalau sosok Bima Arya Sugiarto belum ada tandingan dalam Pilkada Kota Bogor 2018 mendatang.
"Iya karena belum ada balon yg setara dengan Bima, jika partai lain selain PAN akan mengusung calon lain selain Bima, harus tokoh yang level Nasional jangan dari Bogor," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (18/9/2017).
Namun, Saefudin masih belum mau angkat bicara mengenai prediksi koalisi yang akan dibangun untuk Pilwalkot 2018 Kota Bogor.
"Kelihatan semua partai masih bersikap wait and see melihat bakal calon (balon) mana yang memiliki peluang besar untuk F1," katanya.
Baca: Pendapat Wakil Wali Kota Tak Digubris, Bima Arya Tetap Restui Pembangunan Apartemen di Stasiun
Menurut Saefudi saat ini PAN masih menjagokan Bima Arya untuk maju kembali dalam Pilwakot Bogor.
Menurutnya belum ada sosok atau tokoh yang mampu menyaingi Bima Arya.
Namun, meski demikian Saefudi mengatakan bahwa PAN tidak bisa begitu saja mencalonkan Bima Arya.
Karena diperlukan dukungan dari Parpol lain untuk bisa kembali mengusung Bima Arya Sugiarto.
"Iya tetap harus koalisi dengan partai lain dengan menambah enam kursi dari syarat sembilan kursi persyaratan Pilwalkot, PAN hanya punya tiga kursi," ujarnya.
Baca: Tuntaskan Kasus, Polisi Lakukan Ini di Kuburan Korban Gladiator
Menurutnya PAN pun masih percaya diri bahwa belum ada tokoh yang mampu menandingi Bima Arya.
Karena menurut pandanga Saefudin perlu ada tokoh level Nasional yang ikut dalam Pilwalkot Bogor untuk menyaingi Bima Arya.
Sementara itu saat ditanyakan kemungkinan Koalisi PAN bersama Partai Demokrat seperti Pilkada 2014 lalu, Saefudin mengatakan perlu dimunculkan Wakil yang bisa mengimbangi Bima Arya.
"Bima selama ini terlalu one men show, hanya dia yg selalu muncul, ya sebaiknya cari wakil yg mampu mengimbangi, sehingga pembangunan akan seimbang semua sektor," katanya.(*)
