Kisah Sukitman saat Lolos Dari Pasukan Pemberontak G30S PKI, Gara-Gara Lakukan Ini di Kolong Truk
Usai kembali ke Halim, ia tertidur dan bangun keesokan harinya, Sabtu 2 Oktober 1965.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sukitman, anggota polisi yang menjadi saksi hidup pemberontakan Gerakan 30 Septeber 1965.
Ia yang saat itu masih menjadi Polisi Tingkat II itu ditawan oleh pasukan pemberontak saat bertugas patroli di sekitar kediaman DI Panjaitan, salah satu jenderal yang menjadi korban tewas gerakan G30S PKI.
Sebelumnya, ia menceritakan bagaimana ia bisa ditawan oleh pasukan pemberontak.
Ia juga menyaksikan langsung bagaimana para pahlawan revolusi dibunuh dan dimasukkan ke sumur Lubang Buaya.
Lantas, bagaimana kisahnya usai para jenderal dibunuh dan dimasukkan ke dalam lubang buaya ?
Dalam video yang diunggah Subdisjianhubmas Pusjarah TNI di YouTube, Sukitman menceritakan bagaimana ia bisa lolos dari pemberontak.
Ia juga menunjukkan lokasi sumur lubang buaya kepada para tentara.
Baca: Sukitman, Polisi Penemu Lubang Buaya Sekaligus Saksi Hidup Kekejaman G30S PKI, Ini Kisahnya
Ia bercerita, usai pemberontakan terjadi, tepatnya pada Jumat 1 Oktober 1965, ia dibawa oleh pemberontak menuju daerah Halim Perdanakusuma.
"Saya diajak naik Jeep milik Letkol Untung berangkat menuju daerah Halim. Di sana, saya diajak lagi oleh Kopral Iskak ngajak saya ke Lubang Buaya malam Sabtu untuk ambil makan lalu balik lagi ke lapangan (Halim). Saat itu juga saya baru tahu kalau tempat saya ditawan itu di Lubang Buaya," katanya.
Usai kembali ke Halim, ia tertidur dan bangun keesokan harinya, Sabtu 2 Oktober 1965.
Saat itu ia melihat pasukan yang kemarin memakai baju cokelat, mengganti seragam menjadi seragam loreng.
Namun saat itu ia melihat suasana agak berbeda.
Ia melihat orang-orang di sana terlihat sibuk.
Sekitara pukul 14.00 WIB, ia masuk ke dalam kolong truk karena saat itu cuaca sangat panas.