Jokowi Minta Polisi Tembak Bandar Narkoba
Jika diperlukan, Jokowi meminta aparat untuk tidak ragu melakukan penembakan di tempat.
Sebab, Amnesty khawatir model pemberantasan narkoba seperti di Filipina terjadi di Indonesia.
Peneliti Amnesty International Indonesia (AII) Bramantya Basuki menduga ada korelasi antara pernyataan Presiden Joko Widodo soal perang terhadap narkoba dengan naiknya kasus tembak mati di tempat terhadap pengedar narkoba.
Ia mengungkapkan, dari telaah data, pada Desember 2016, saat Jokowimenyatakan perang terhadap narkoba, hanya ada dua kasus tembak mati di tempat terhadap pengedar narkoba.
Baca: Wiranto Minta Persoalan Senjata Brimob Tidak Digaduhkan
Namun, sebulan kemudian, jumlah pengedar yang tewas ditembak naik signifikan.
Kenaikan itu, menurut dia, terjadi lagi pada Agustus 2017 pasca Jokowi menyampaikan pidato pada bulan Juli 2017.
Dalam pidatonya, Jokowi kembali mengatakan, untuk menembak mati pengedar narkoba.
Basuki berharap, kepala negara dan pemerintah berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
"Kami berharap semoga Presiden bisa bijaksana dalam mengeluarkan pernyataan publiknya sehingga bisa lebih tertata dan tersistemasisasi dalam kerja polisi," ujar Basuki.(*)
Penulis : Ihsanuddin
Sumber berita Kompas.com :"Jokowi Instruksikan Tembak di Tempat jika Bandar Narkoba Melawan"