Pelajar Pelaku Penyerangan Siswa SMAN 2 Kota Bogor Masih Berkeliaran
Agar peristiwa serupa tidak terjadi pria yang akbra disapa Fahmi itu pun meminta agar pelajar di Kota Bogor selalu waspada.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Lapran Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengutuk kejadian penyerangan yang menimpa dua Siswa SMAN 2 Kota Bogor, Senin (2/10/2017).
Penyerangan itu menyebabkab kedua korban, Dika dan Danny mengalami luka cukup serius.
"Iya tentu itu sudah masuk prilaku kriminal, karena kalau kenakalan bisa dibina di sekolah, kalau kriminal harus berkoordinasi dengan pihak yang berwajib," katanya Rabu (3/9/2017).
Agar peristiwa serupa tidak terjadi pria yang akbra disapa Fahmi itu pun meminta agar pelajar di Kota Bogor selalu waspada.
Selain itu jika merasa ada sesuatu yang mencurigakan segera mencari lokasi yang aman.
" Saya minta diusut tuntas, cari pelakunya, selain itu anak SMA dan SMK harus lebih waspada kalau tau kita diikuti lebih baik mengamankan diri berhenti ditempat yg ramai," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMA Negeri 2 Kota Bogor, Dede Sahidin.
Menurutnya kejadian ini murni meripakan prilaku kriminal.
Karena menrut Dede Sma dua tidak mempunyai masalah dengan sekolah mana pun.
Dede juga meminta agar siswa siswi SMAN 2 tidak ikut terpancing karena adanya peristiwa penyerangan pada Selasa (2/10/2017) kemarin.
"Ini murni kriminal murni murid kami sebagai korban mudah-mudahan waktu singkat bisa terselsaikan, Kita sedang mencari akar masalahnya," ujrnya.
Diberitakan sebelumnya Dari keterangan korban Dede menuturkan bahwa dua orang siswanya itu Andika dan Danny akan berangkat menuju sekolah dengan melintasi jalan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal yang nantinya akan tembus menju jembatan satu yang munculnya di jalan perimahan dekat belakang sekolah.
dari keterangan siswa, Dede menuturkan bahwa ketika siswa tersebut sedang melintas langsung tiba-tiba diserang sekelompok orang.
"Kalau dari keterangan siswanya ya seperti itu, siswa kita yang jadi korban naik motor boncengan, tiba-tiba ada sekelompok orang yang juga pakai seragam naik tiga motor totalnya lima orang," ujarnya.
Namun hingga kini pihak orangtua korban masih belum mau bicara mengenai peristiwa yang menimpa anaknya tersebut.
Bahkan orangrua korban pun belum melapor akibat adanya penyerangan yang diterima oleh anaknya.