Diduga karena Kebocoran Pipa, BPBD Kabupaten Bogor Serahkan Penyelidikan Longsor ke Polisi
kini proses penyelidikan atas penyebab longsor yang mewaskan satu orang diserahkan pada pihak Kepolisian.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Sumardi mengakui bahwa ada pipa bocor di dekat lokasi longsor di Kampung Bojongkoneng, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
"Saya datang langsung saat proses evakuasi, memang disekitar lokasi ada kebocoran pipa air," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di kantornya, Jumat (6/10/2017).
Sumardi tak bisa memastikan bahwa kebocoran pipa air itu merupakan penyebab dari longsor yang menewaskan Adul Edi (41).
"Saya engga tau milik siapa, tapi informasinya hari ini dari Tirta Pakuan ada yang mengecek ke lokasi," imbuhnya.
Sumardi melanjutkan, kini proses penyelidikan atas penyebab longsor yang mewaskan satu orang diserahkan pada pihak Kepolisian.
"Saya sudah sampaikan soal itu (kebocoran pipa,red) secara kepada polisi, soal penyeledikan kewenangan ada di polisi," tukasnya.
Terpisah, Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Syaban Maulana bersikukuh bahwa penyebab longsor bukan karena kebocoran pipa.
Syaban menerangkan, longsor di Bojong Koneng diakibatkan hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir.
Menurutnya, tebing yang menimpa rumah mualaf itu minim pepohonan hingga membuat daya ikat tanah berkurang, sehingga saat terjadi hujan lebat pada Rabu malam, tanah tidak mampu menahan beban tanah.
“Memang ada pipa bocor di daerah situ, tapi keluar airnya kecil. Jadi diperkirakan tidak terlalu berpengaruh pada penyebab longsor. Longsor itu lebih banyak karena faktor alam. Musim kemarau membuat tanah retak dan membentuk celah-celah. Saat musim hujan, air masuk melalui celah-celah tersebut, sehingga membuat tanah menjadi lembek sehingga rawan longsor,” kata Syaban.
