Cerita Anak 8 Tahun Jadi Mualaf, Belajar Salat Pakai Handuk dan Selalu Pergi Setiap Pukul 15.00
Bukan serta merta keputusannya saja, tetapi bocah asal Ketapang itu diantar oleh sang ibu yang non muslim saat menjadi mualaf.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Disadur dari Tribun Pontianak, Eriyanti (44), ibu dari Yogi Setiady bocah 8 tahun asal kecamatan Delta Pawan Ketapang yang memilih untuk menjadi mualaf menceritakan kisah Yogi sejak kecil.
Ia mengatakan ketika baru pandai berbicara Yogi memang suka pada hal-hal terkait Islam.
Misalnya ketika melihat Masjid menurutnya Yogi pasti senang dan selalu menyebut ada alaaba.
“Maksudnya itu Allahu Akbar,” tuturnya.
Baca: Bakal Ada Tur ke Lokasi Rumah Film Pengabdi Setan, Anda Berminat?
Sedangkan ketika diajak ke tempat ibadahnya Yogi selalu menolak.
Pernah ketika dibawa Yogi menangis dan ngajak keluar mau pulang.
Kemudian ketika dibawanya pulang ke kampung halamannya di hulu yang banyak anjing dan babi.
Menurutnya Yogi juga tidak suka dan takut tersentuh anjing atau babi.
Bahkan ketika mereka makan daging babi tapi Yogi sejak kecil pun tidak pernah mau makan babi.
Namun ketika ada tetangganya di Ketapang ada acara seperti selamatan.
Maka Yogi selalu mengajaknya untuk pergi ke acara tersebut.
“Katanya ayo ma kita pergi ke tempat orang amin-amin. Saya tanya di mana, katanya itu menunjukkan tempatnya, ternyata tempat orang Muslim selamatan gitu,” kenangnya.
Kemudian ketika awal Yogi masuk sekolah meminta izin kepadanya untuk ikut teman-temannya mengaji dan solat.
Lantaran merasa berbeda keyakinan ia awalnya melarang Yogi.
