Air PDAM Tak Mengalir Berhari-Hari, Anak-Anak Terpaksa Bolos Sekolah Karena Tak Bisa Mandi
Sementara warga lainnya Yanti Susanti menuturkan bahwa air PDAM selama lebih dari lima hari mengalami gangguan.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Warga di dua kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan yaitu Muarasari dan Harjasari mengalami krisis air bersih.
Pasalnya sejak enam hari penyediaan air PDAM di dua kelurahan tersebut mengalami ngangguan.
Daryuni warga di Kelurahan Muarasari RT 2 RW 1 yang juga terkena dampak dari matinya aliran PDAM mengatakan bahwa aktifitasnya terganggu.
"Paling penting itu kan air, ya nomer satu untuk MCK dan BAB sama cuci baju," katanya.
Daryuni menambahkan bahkan anak tetangganya ada yang tidak masuk sekolah karena tidak bisa mandi akibat dampak dari matinya air PDAM.
Sementara warga lainnya Yanti Susanti menuturkan bahwa air PDAM selama lebih dari lima hari mengalami gangguan.
"Dulu beberapa minggu lalu mati total, sekarang sudah enam hari matinya bergantian, tidak tentu," ujarnya.
Akibatnya menurut Yanti banyak warga yang memanfaatkan WC umum untuk MCK dan aktifitas lainnya.
Namun karena MCK hanya bisa menampung dua orang, akibatnya warga pun harus antre untuk mengambil air.
"Kalau subuh disini antre, pada ngambil air, karena dua WC umum ini dipakai oleh warga di dua kelurahan, tapi alhamdulillah air dari mata air ini tidak pernah surut," ucapnya.
Menurut Yanti selama 6 hari itu pihak PDAM baru memberi bantuan satu kali mobil dengan kapasitas air 800 liter.
"Iya kesini pakai tangki kecil kemarin satu orang hanya tiga ember itu pun masih sangat kurang," katanya.
Ia pun berharap agar pihak PDAM segera mengambil langkah terkait adanya gangguan pasokan air bersih.
"Ya kalau bisa segera ngalir airnya, kalau kita telat bayar PDAM didenda, tapi pas mati seenaknya aja," tuturnya.