Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Nenek Tinggal Sendiri Di Daerah Rawan Banjir, Alami Kejadian Mengerikan Saat Hendak Salat

saat itu dirinya langsung digendong oleh putranya yang memang rumahnya tak jauh dari rumah Asmariah.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Nenek Asmariah, warga Kampung Bebek RT 2/ 10, Kelurahan Kedung Halang, Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Tinggal selama puluhan tahun di daerah rawan banjir rupanya membuat seorang nenek berusia 75 tahun ini tak pernah merasa tenang ketika hujan lebat turun.

Nenek bernama Asmariah ini tinggal di Kampung Bebek RT 2/ 10, Kelurahan Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor.

Bencana banjir akibat meluapnya air Sungai Ciliwung ke permukiman warga, acap ia alami berulang kali.

Asmariah yang kesehariannya beraktivitas menjaga warung itu pun memiliki pengalaman yang begitu membekas selama tinggal di rumah panggung dekat dengan bantaran Sungai Ciliwung.

Dia tak menampik bahwa ketika hujan mulai turun dirinya selalu langsung membereskan barang dagangan dan yang lainnya untuk antisipasi terjadinya banjir.

Namun beberapa tahun silam, Asmariah yang tinggal seorang diri justru tidak sempat membereskan barang-barang miliknya ketika hujan lebat dan air dari Sunga Ciliwung mulai meluap.

Ketika itu, Asmariah yang hendak melakukan ibadah shalat, tiba-tiba saja diteriaki oleh tetangga agar segera ke luar dari rumahnya.

Mendengar teriakkan warga, dirinya pun langsung bergegas ke luar dari rumahnya.

Kampung Bebek
Kampung Bebek (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

"Waktu keluar, ternyata genangan air sudah mencapai lutu kaki, hampir masuk ke dalam rumah," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (20/10/2017).

Dia melanjutkan bahwa, saat itu dirinya langsung digendong oleh putranya yang memang rumahnya tak jauh dari rumah Asmariah.

"Anak saya datang langsung gendong saya, jalan ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Beberapa saat kemudian, tinggi air pun semakin tak terbendung hingga menutupi sebagian rumahnya.

"Itu mah barang dagangan saya basah semua, beras baru beli sekarung basah," katanya.

Beruntung saat itu tidak ada korban akibat insiden banjir.

Dia pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini rasa kekhawatiran terulangnya peristiwa yang terjadi beberapa tahun silam itu selalu ada.

"Iya apalagi saya masih inget banget kejadian waktu itu, sampai yang tadinya mau shalat tidak jadi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved