Menelisik Kondisi Warga Kampung Bebek yang Selalu Basah-basahan Saat Ciliwung Meluap
potensi terjadinya banjir ketika hujan turun di wilayah kampung yang bernama Kampung Bebek itu sangat mengancam.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Warga di kampung ini selalu merasa was-was saat wilayah Kota Bogor mulain turun hujan lebat disertai angin kencang.
Pasalnya, potensi terjadinya banjir ketika hujan turun di wilayah kampung yang bernama Kampung Bebek itu sangat mengancam.
Kampung Bebek yang terletak di Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor itu memang berdekatan dengan bantaran Sungai Ciliwung.
Maka tak ayal, setiap kali hujan lebat melanda wilayah tersebut, aliran sungai Ciliwung selalu meluap dan merendam pemukiman warga.
Warga Kampung Bebek, Asmariah (75) dirinya selalu khawatir saat sungai Ciliwung mulai meluap.
Baca: Unggah Foto Rumah Mewah dan Tulis Perjuangan Nabung 5 Tahun, Netizen Kesal Baca Ujung Ceritanya
"Kalau udah hujan lebat, sudah pasti warga di sini siap-siap beresin barang-barang, takutnya kan banjir," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (20/10/2017).
Wanita yang sudah 50 tahun tinggal di kampung itu setiap saat selalu menerima informasi terkait ketinggian air di Bendung Katulampa.
"Kami tahu kalau lagi hujan ketinggiannya air di Katulampa itu berapa, karena Ketua RT kami selalu berkoordinasi dengan petugas Bendung Katulampa," ucapnya.
Saat Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa mencapai 150 sentimeter, maka genangan air di kampung tersebut sudah pasti akan terlihat.
Baca: Kisah Cowok Ditinggal Nikah Pas Lagi Sayang-sayangnya, Ketemu Lagi Ternyata Si Cewek Begini
"Ya selama di daerah puncak masih hujan dan TMA mencapai 150 sentimeter itu pasti banjir kira-kira selutut," jelasnya.
Lebih jauh dia mengatakan, tidak semua rumah di Kampung Bebek terkena dampak dari naiknya ketinggian air Sungai Ciliwung.
"Paling 11 rumah aja yang dekat sungai, kalau daerah rumah saya sudah pasti banjir," tuturnya.
Namun, lanjut dia, selama puluhan tahun dirinya tinggal di kampung tersebut belum pernah ada korban akibat banjir yang melanda wilayah itu.
Baca: BERITA POPULER - Suami Direbut Pelakor, Ketua DPRD Ditusuk Istri dan Polisi Tidak Bisa Mandi
"Karena di sini itu banjir sebentar, dan seringnya se mata kaki atau se lutut orang dewasa, kalau yang banjirnya setinggi tubuh orang dewasa itu jarang-jarang bisa lima tahun sekali," terangnya.
Meski demikian, rasa khawatir akibat sering dilandanya banjir terus melekat pada dirinya maupun warga Kampung Bebek lainnya.
"Saya mah pengennya pindah, tapi ya mau gimana lagi, ga tau mau pindah ke mana, jadi yaudah tinggal di sini aja walau istilahnya sedikit tidak tenang juga," tandasnya kepada TribunnewsBogor.com.(*)