Bahasa Alay Jangan Dimasukkan ke Dalam Skripsi dan Pidato Resmi
jangan sampai bahasa alay dugunakan untuk membua laporan resmi, pidato resmi ataupun laporan skripsi.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.xom, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Bahasa merupakan bagian dari sebuah komunikasi untuk menyampaikan pesan.
Namun pada saat ini beberapa remaja banya yang menggunaka bahasa tidak baku, atau istilah kekiniannya 'alay 'ketika melakukan komunikasi dengan teman pergaulannya.
Menanggapi maraknya bahasa alay yang digunakan oleh para remaja, Kepala Balai Bahasa Jawa Barat Sutedjo mengatakan bahwa itu sifatnya hanya sementara.
"Bahasa alay itu biasanya digunakan dilingkungannya saja, Karena itu perkiraan saya hanya sementara saja karena nantinya bahasa alay akan hilang dengan sendirinya," ujarnya usai mengisi kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Balaikota Bogor.
Ia juga tidak terlalu mempermasalahkan adanya bahasa alay di lingkunga remaja.
Namun menurutnya jangan sampai bahasa alay dugunakan untuk membua laporan resmi, pidato resmi ataupun laporan skripsi.
" Kalau bahasa alay digunakan di lingkungan pergaulannya tidak apa-apa tapi jangan dipakai untuk laporan resmi atau skripsi," jelasnya.
Meenurut Sutedjo meski semua itu akan hilang dengan sendirinya, pemangku jabatan harus terus mendorong agar masyarakat mencintai bahasa Indonesia.
"Sekarang ini kita harus persuasif, kita berikan masukan bahwa bahasa Indonesia itu milik kita dan harus dijaga, bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional, bahasa Indonesia itu jati diri bangsa," katanya.
