Orang-Orang di Desa Lebih Boros Beli Rokok Ketimbang Orang-Orang Kota

Total produksi rokok tahun 2014 diperkirakan mencapai 352 miliar batang dan tahun 2020 diproyeksikan mencapai 542 miliar batang.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Pixabay.com
Ilustrasi rokok 

Menurutnya, upaya pengendalian produksi tembakau jangan diartikan sebagai upaya mematikan kehidupan ekonomi petani tembakau Indonesia.

Petani tembakau telah melakukan upaya diversifikasi usaha tani sehingga tembakau bukan satu-satunya sumber pendapatan mereka.  

Dalam paparannya, Prof. Yusman mengusulkan beberapa kebijakan atau program pengaturan dan pengendalian produksi dan konsumsi tembakau, yakni pemerintah harus mengendalikan dan menurunkan tingkat produksi rokok; produksi tembakau harus dikendalikan secara konsisten dan terintegrasi; harus ada kebijakan perdagangan terutama terkait importasi tembakau; harus ada program pengintroduksian komoditas alternatif tembakau yang harus dikembangkan secara konsisten; pengembangan program diversifikasi pemanfaatan atau pengolahan tembakau menjadi produk olahan non-rokok; dan pendekatan agribisnis tembakau secara terpadu.

“Dengan dilaksanakannya program tersebut, manfaat ekonomi dari tembakau dapat ditingkatkan dan potensi bahaya yang mengancam kesehatan masyarakat serta lingkungan bisa ditekan. Pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan tembakau dan masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved