Breaking News

Bangun Pemukiman Terintregasi Di Kawasan Stasiun Bogor, Puluhan Ruko Kini Rata dengan Tanah

Dengan menggunakan alat berat, petugas pun menertibakan puluhan ruko yang berdiri di lahan milik PT KAI.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Pembongkaran ruko yang merupakan lahan milik PT KAI, di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor, Senin, (27/11/2017). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta melakukan penertiban bangunan ruko.

Dengan menggunakan alat berat, petugas pun menertibakan puluhan ruko yang berdiri di lahan milik PT KAI.

Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Satu di antaranya adalah dengan menyediakan pemukiman yang terintegrasi dengan stasiun.

"PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta dibantu dengan unsur kewilayahan melaksanakan kegiatan penertiban terhadap bangunan yang berada di atas tanah milik PT KAI, oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Bogor dan sinergi dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT KAI dan PT Waskita Karya mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, salah satunya dengan menyediakan pemukiman yang terintegrasi dengan stasiun," katanya.

Suprapto menambahkan hal itu didasari bahwa Kota Bogor, sebagai Kota penyangga Jakarta terus mengalami perkembangan setiap tahunnya.

Pembongkaran ruko yang merupakan lahan milik PT KAI, di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor, Senin, (27/11/2017).
Pembongkaran ruko yang merupakan lahan milik PT KAI, di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor, Senin, (27/11/2017). (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Menurutnya pertumbuhan pembangunan di kota ini menjadikan Bogor sebagai salah kota yang penting bagi Jakarta.

"Mayoritas pekerja yang mencari nafkah di Jakarta bermukim di Kota Bogor dan menjadikan kereta rel listrik (KRL) sebagai sarana transportasi sehari hari untuk bekerja," katanya

Ia pun mencatat bahwa setiap harinya sebanyak 50-60 ribu penumpang menggunakan moda transportasi KRL dari dan menuju Stasiun Bogor.

"Iya jadi akses yang mudah dan cepat dari pemukiman menuju stasiun menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi masyarakat Bogor,"ucapnya.

Suprato menjelaskan bahwa aset yang ditertibkan terletak di dekat Stasiun Bogor tepatnya di Jalan Nyi Raja Permas.

Ada 37 bangunan dengan luas tanah 3.150 m2 yang ditertibkan.

Ia pun mengatakan bahwa pemilim usaha pun sudah ditawarkan relokaso di Pasar Kebon Kembang.

Prapto mengatakan bahwa sebelum melakukan penertiban, PT KAI Daop 1 Jakarta sudah melakukan sosialisasi kepada 37 pemilik bangunan pada tanggal 10 Januari 2017.

"Selanjutnya  pada 11 Januari 2017 dilayangkan Surat Peringatan I, dilanjutkan Surat Peringatan II pada 4 Mei 2017, dan Surat Peringatan III pada 10 Mei 2017, dan hari ini penertiban," ujarnya.

Sementara itu Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan ada sebanyak 239 Personil  Gabungan  TNI ( personil Kodim dan Koramil ) , Satpol PP Kota Bogor dan Personil PT KAI (Staf, Satpam PKD,  dan Tim pembongkaran) diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan pengosongan dan optimalisasi lahan milik PT.KAI.

"Mengingat ruko tersebut sudah lama terpakai dan dimanfaatkan untuk berjualan, untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang sama-sama kita tidak inginkan, pengamanan kita bagi menjadi dua titik, alhamdulillah selama pengosongan dilaksanakan semua berjalan dengan aman dan lancar," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved