Beredar Broadcast Message Soal Voting Penamaan Israel Atau Palestina di Google Ternyata Hoax !
Dalam pesan tersebut, Google menggelar voting untuk memilih apakah Israel atau Palestina yang dijadikan penamaan dalam peta Google Earth.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kondisi Yarusalem kembali memanas paska keputusan mengklaim sepihak Amerika Serikat, Donald Trump.
Keputusan sepihak Trump atas Yarusalem sebagai ibu kota Israel ini juga menuai kemarahan dari pemimpin dunia.
Banyak yang merasa langkah pemerintah AS tersebut mengancam stabilitas di seluruh wilayah, dan menghancurkan prospek pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pemerintah AS juga akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Selain memicu kemarahan warga dunia dan para pemimpinnya, ternyata bereda pula pesan berantai yang menghubung-hubungkan konflik kedua negera tersebut.
Baca: Netizen Malaysia Bandingkan Statement Jokowi dan PM Najib Soal Klaim Donald Trump, Ini Perbedaannya
Baru-baru ini beredar broadcast message (BM) di grup-grup WhatsApp soal voting yang dilakukan oleh Google untuk penamaan Israel atau Palestina.
Dalam pesan tersebut, Google menggelar voting kepada masyarakat untuk memilih apakah Israel atau Palestina yang dijadikan penamaan dalam peta Google Earth.
Selain itu, dalam BM tersebut juga disematkan link voting tersebut.
Link tersebut yakni www.israel-vs-palestine.com.
Baca: Suami Selingkuh Sama Pelajar SMA, Anak Dari Istri Korban Pelakor Tulis Surat Begini untuk Ayah
"Google melakukan voting untuk penamaan "israel" atau "palestina" pada petanya (google earth). Sampai sekarang 67,5% suara untuk kepentingan israel. Tolong kirim ke semua kontak yang ada di hpmu untuk memilih palestina.
http://www.israel-vs-palestine.com/
Yang perlu dilakukan : buka website di atas kemudian pilih bendera palestina."

Saat di klik, memang akan muncul website voting, dan di halaman itu terdapat dua bendera yakni Israel di sebelah kiri dan Palestina di sebelah kanan.
Dalam web itu tertulis kalau jumlah voting Israel sudah 67,2 persen dan Palestina sudah 32,8 persen.
Lalu di bawahnya terdapat komentar-komentar para voters.

Kebanyakan para votersnya berasal dari Indonesia, dan ada juga beberapa negera lain.
Komentar dari voters Indonesia kebanyakan mendukung Palestina dan menentang kebijakan Donald Trump.
Baca: Jadikan Anggun C Sasmi sebagai Bahan Skripsi, yang Didapat Mahasiswa Medan Ini Bikin Ngiler
Ternyata, setelah ditelusuri situs voting tersebut tidak ada kaitannya dengan Google.
Dikutip dari Hoaxes.id, BM tersebur sebenarnya sudah beredar setidaknya sejak tahun 2013.
Lalu, karena kondisi di Israel dan Palestina memanas, BM ini kembali diviralkan.
Situs web israel-vs-palestine.com tidak terafiliasi dengan Google, mereka mengarahkan pengguna untuk masuk ke dalam website mereka untuk mendapatkan view sebanyak-banyaknya.
Pada tahun 2014 pesan itu kembali beredar memanfaatkan konflik yang kembali pecah antara Israel dan Hamas.
Baca: Dikira Sudah Rujuk, Ternyata Ini yang Terjadi Sebenarnya pada Foto Makan Malam Sarita dan Haris
Saat itu situs debunked Snopes mengidentifikasi pesan tersebut sebagai tipuan, Google tidak pernah mengidentifikasi wilayah sebuah negara dengan voting suara terbanyak.
Dan, bahayanya lagi ternyata situs tersebut tidak aman.
Saat dicek ternyata situs itu menggunakan http yang teridentifikasi "tidak aman".
.png)
Semua situs yang terafiliasi dengan Google pastinya menggunakan https (aman).
Jadi, pesan berantai yang mengatasnamakan Google melakukan voting untuk peta wilayah Israel dan Palestina adalah tipuan.
Situs israel-vs-palestine.com tidak terafiliasi dengan Google, mereka memanfaatkan konflik Israel-Palestina untuk mengarahkan lalu lintas pengguna internet ke situs mereka.