Setelah 3 Tahun Menjabat, Menteri BUMN Ganti Direktur PT KCI
keputusan pergantian Dirut PT KCI berdasarkan pelaksanaan kegiatan Penyerahan SK Direksi PT Kereta Api Indonesia.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Posisi Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang sebelumnya dijabat Muhammad Nurul Fadhila diserahterimakan ke pejabat baru.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Kereta Api Indonesia, Muhammad Nurul akan menempati posisi baru sebagai Direktur Pengelolaan Prasarana PT KAI (Persero).
Siaran pers PT KCI yang diterima TribunnewsBogor.com, Selasa (16/1/2018), keputusan pergantian Dirut PT KCI berdasarkan pelaksanaan kegiatan Penyerahan SK Direksi PT Kereta Api Indonesia.
Baca: Jadi Kontestan Paling Ditunggu, Netter Tak Puas dengan Penampilan Bianca Jodie, Maia dan BCL Beradu
Vice Presiden Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia Eva Chairunisa mengatakan, bahwa SK yang mengacu pada Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia Nomor: SK-10/MBU/01/2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia.
"Pada keputusan tersebut Menteri BUMN Rini M Soemarno Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT KAI (Persero) juga menetapkan penugasan Muhammad Nurul Fadhila sebagai Direktur Pengelolaan Prasarana PT KAI (Persero)," katanya.
Dengan adanya keputusan tersebut lanjut Eva, maka terhitung sejak selasa 16 Januari 2018 Muhammad Nurul Fadhila tidak bertugas lagi sebagai Direktur Utama PT KCI.
Baca: Ditahan di Rutan KPK, Setya Novanto Mengeluh Cuma Bisa Main Pingpong dan Joging
Jabatan yang ditingggalkan Muhammad Nurul akan diisi Subakir, sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT KCI disamping tugasnya sebagai Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI.
Seperti diketahui, Nurul Fadhila yang menjabat sejak 2 Februari 2015 itu telah melakukan sejumlah inovasi untuk pengembangan KRL.
Diantaranya adalah modernisasi sistem transaksi melalui hadirnya mesin transaksi tiket mandiri atau Vending Machine yang dikenal dengan sebutan C VIM dan pengoperasian dengan rangkaian yang lebih panjang yakni rangkaian dengan formasi 12 kereta juga dilakukan untuk menambah kapasitas angkut.
Baca: Video - Museum Bahari Jakarta Utara Terbakar, Sempat Terjadi Ledakan Keras
Eva melanjutkan, selain itu sejumlah pembangunan pun telah dilakukan untuk lebih mementingkan keselamatan penumpang.
Diantaranta yaitu membangun enam underpass di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam, Tebet, Sudimara, Pondok Ranji dan satu jembatan penyebrangan orang (JPO) di Stasiun Tanah Abang.
"Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan penumpang beraktifitas di stasiun, pembangunan di empat stasiun seperti Tebet, Jakarta Kota, Bogor dan Tangerang juga telah dilakukan dan dioperasikan sejak awal tahun 2017," kata Eva.(*)