Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pilkada Wali Kota Bogor 2018

Masih Liburan ke Singapura, Syahrini Belum Izinkan KPU Kota Bogor Cocokan Data Daftar Pemilih

KPU akan melakukan pencocokan data dan penelitian (Coklit) kepada pemilih, termasuk artis, tokoh masyarakat juga pejabat yang masuk daftar pemilih.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Ketua Divisi Teknis KPUD Kota Bogor Syamsudin 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Penyanyi cantik Syahrini hingga kini belum mengkonfirmasi terkait daftar pilih di Pilkada Kota Bogor 2018.

Syahrini masuk daftar pemilih yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor.

KPU akan melakukan pencocokan data dan penelitian (Coklit) kepada pemilih, termasuk artis, tokoh masyarakat juga pejabat yang masuk daftar pemilih.

"Untuk artis sendiri di Kota Bogor sudah ada beberapa nama yang masuk ke dalam radar kita, seperyi bopak castelo, vokalis band republik, Nabila Syakieb dan Ali Syalieb, sedangkan untuk Syahrini belum kita konfirmasi baru ibunya saja yang kita konfirmasi," terang Ketua Divisi Teknis KPUD Kota Bogor Syamsudin kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (17/1/2018).

Dilihat dari akun Instagramnya, sepertinya Syahrini masih berada di Singapura.

princessyahrini
instagram.com/princessyahrini

Syamsudin menuturkan bahwa Coklit tersebut merupakan gerakan Coklit Nasional yang diadakan serentak di suluruh daerah yang melaksanakan pilkada serentak.

"Jadi gerakan Coklit Nasional ini dilakukan oleh KPU RI sampai penyelanggagara pemilu paling bawawah, KPU Provinsi, KPU Kabupaten Kota, PPK, PPS dan PPDP," katanya, Rabu (17/1/2017).

Pada tanggal 20 Januari 2018 nanti kata Syamsudin minimal dalam sehari ada lima rumah yang dikunjungi.

Syamsudin mengatakan Coklit akam dilaksanakan hingga 18 Februari mendatang.

Hal itu dilakukan untuk melihat kesesuaian antara daftar nama pemilih dengan para pemilihnya.

"Iya jadi PPDP melaksanakan pencocokan data dan oenelitian dilapangan kepada dpt yang menjadi potensi pemilih, jadi nanti dilihat apa betul nama yang ada di daftar pemilih dengan yang ada di E KTP," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved