Longsor di Bandara Soetta
8 Fakta Mukhmainna dan Dianti Putri, 2 Sahabat yang Jadi Korban Longsor di Bandara Soetta
Berdasarkan penuturannya, dirinya dan Dianti Putri ternyata sedang berpuasa pada saat kejadian berlangsung.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hujan yang turun sepanjang hari di wilayah Bogor dan Jakarta beberapa hari ini mengakibatkan terjadinya beberapa bencana alam.
Bencana itu bahkan menyebabkan beberapa meninggal dunia, rumah rusak, hingga tertutupnya akses menuju ke Puncak Bogor.
Tak hanya banjir dan longsor di wilayah Bogor, longsor yang terjadi di Bandara Soetta juga cukup jadi perhatian netizen.
Baca: 7 Foto Anies Baswedan di Pintu Air Maggarai Malam Hari Dinilai Ada Kejanggal, Perhatikan Bagian Ini
Apalagi, dua korbannya merupakan dua wanita cantik yang terjebak di dalam satu mobil bersamaan.
Mereka adalah Dianti Dyah Ayu Cahyani dan Mukhmainna.
Berikut fakta-fakta tentang keduanya yang dihimpun TribunnewsBogor.com.
1. Keduanya adalah sahabat
Mukhmainna dan Dianti Putri ternyata merupakan sahabat yang berada di mobil yang sama saat kejadian longsor itu terjadi.
Saat itu, Mukhmainna menumpang di mobil Honda Brio yang dikendari Putri untuk pulang usai bekerja di Garuda Maintenance Facility Aeroasia di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca: 5 Fakta Korban Kedua Longsor di Bandara Soetta, Pesan Terakhir Mutmainah Bikin Ayah Khawatir
2. Dua sahabat itu sedang berpuasa
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan, menjenguk korban selamat longsor tembok beton di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (6/2/2018).
Korban selamat Mukhmainna yang dirawat di Siloam Hospital, Tangerang, lancar menuturkan detik-detik longsor yang menewaskan sahabatnya, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri.
Berdasarkan penuturannya, dirinya dan Dianti Putri ternyata sedang berpuasa pada saat kejadian berlangsung.
"Bahwa beliau itu baru pulang kerja, kondisinya baru abis puasa Senin Kamis dan berdua sedang berpuasa, dan diceritakan sangat jelas," kata Harry.
Baca: Dianti Diah Ayu Sempat Alami Ini Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir
3. Petugas kesulitan evakuasi Mutmainah
Hingga pukul 05.21 WIB satu orang korban yang terjepit di terowongan Perimeter Bandara Soekarno-Hatta belum bisa dievakuasi.
Mukhmainna masih dalam kondisi terjepit di dalam mobil yang ditumpanginya.
"Kepalanya sudah bisa keluar hanya perutnya terjepit safety belt agak susah tapi kita terus berjuang sekuat tenaga,"kata Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta, Selasa(6/2/2018).
Syaugi juga memberikan gambaran mengenai kondisi mobil yang tertimpa longsoran tanah dan beton tersebut.
Kata dia mobil sudah ringsek tak berbentuk, bagian belakang sudah tidak terlihat lagi dan roda bagian kiri depan juga tidak terlihat.
"Mobilnya posisinya miring jadi bagian belakangnya itu sudah tidak kelihatan lagi,"kata Syaugi.
Baca: Selama Terjepit 10 Jam, Dianti Dyah Ayu Sempat Sampaikan Ini Sebelum Akhirnya Meninggal
4. Ditemukan dengan kondisi bibir membiru
Mukhmainna masih tampak sadarkan diri dan bisa menggerakkan tangannya.
Ayahanda Mukhmainna yang berada di lokasi langsung mencium anaknya itu.
Sejumlah petugas bahu-membahu menggotong tubuh Mukhmainna dan memindahkannya ke tandu sebelum akhirnya dibawa ke mobil ambulance.
Baca: Longsor di Bandara Soetta Tewaskan Dianti Dyah Ayu, Netizen Ungkap Kejanggalan Pada Betonnya
5. Tanyakan sahabatnya yang ikut tertimbun
Korban pertama yang berhasil diselamatkan, Dianti Putri menanyakan nasib temannya yang berada di kursi penumpang depan, saat ia berhasil dikeluarkan.
"Iya, dia tanya temannya itu bagaimana? Dijawab sama petugas, itu masih proses (evakuasi)," ujar Gatot.
Baca: Cerita Dianti Putri Keluar Dari Longsor di Bandara Soetta, Meninggal Usai Terjebak dengan Teman
6. WhatsApp ke ayah
Mukhmainna mengabari bahwa ia tengah dalam perjalanan pulang bersama Dianti Diah Ayu Cahyani alias Putri.
Ia menceritakan bahwa anaknya sempat ketakutan dengan kondisi kondisi cuaca ketika akan pulang tersebut.
"Kejadian kemarin itu, mereka kalau pulang setengah lima. (Mukhmainna-red) Kasih info, saya ikut putri, bawa payung, terus bilang gelap pak, serem euy," kata Ismail.
Lalu Ismail membalas pesan singkat tersebut dan memintanya untuk hati-hati.
"Saya bilang hati-hati, disini ujan terus last kontak, kata Ismail.
Baca: Cerita Dianti Putri Keluar Dari Longsor di Bandara Soetta, Meninggal Usai Terjebak dengan Teman
7. Hanya pegal-pegal
Menurut ayahnya, Syamsudin Ismail (55 tahun), anaknya tidak mengalami luka-luka berarti dan bisa diajak berkomunikasi. Mukhmainnah juga sudah menjalani CT Scan.
"Kondisinya Ahamdulillah baik tidak ada darah, tidak ada luka, tidak ada patah tulang," kata Syamsudin saat ditemui di halaman RS Siloam Karawaci Tangerang, tempat dirawatnya Mukhmainnah, Selasa (6/2/2018).
"Dari kepala sampai tulang punggung yang agak sakit itu cuma bagian pinggangnya. Bagian yang lain tidak apa-apa. Cuma kaki bagian kanan pegal-pegal," kata Syamsudin.
Syamsudin menjelaskan anaknya hanya merasakan pegal-pegal di beberapa bagian tumbuh imbas terjebak di dalam mobil selama lebih dari 12 jam.
Dari hasil rontgen dokter juga hanya menunjukkan indikasi cedera otot di tubuh Mukhmainnah.
"Sudah di-rontgen tulang punggung sampai bawah cuma ada indikasi otot tergencet. Biasalah kalau otot lama kepencet ya mungkin terasa," katanya.
Baca: Kisah Pilu Guru Tewas Dipukul Murid, Istri Sedang Hamil Jenazah Suami Diantar Ribuan Orang
8. Pengemudi meninggal dunia
Meski berhasil diselamatkan lebih dulu daripada Mukhmainnah, Putri yang berada di balik kemudi ternyata tidak bisa bertahan.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan terhadap kedua korban terbilang sulit hingga berlangsung berjam-jam.
Posisi kedua korban berada di dalam mobil yang tertimpa reruntuhan tanah serta lempengan beton seberat 20 ton.
Belum lagi evakuasi dilakukan pada malam hari dengan minim cahaya dan hawa dingin serta masih labilnya tanah di sekitar lokasi.
Tiga ekskavator dikerahkan untuk menyingkirkan reruntuhan tanah fan beton yang menumpuk di sekeliling mobil korban.
Putri dikabarkan meninggal dunia di RS Mayapada Tangerang pada Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 06.45 WIB.