Ditinggal Istri Menikah Lagi, Cerita Guru Honorer Asal Kalimantan Obati Sakit Hati Mengharukan

Nendra Nufiandi atau akrab disapa Andi merantau seorang diri dengan hanya membawa sebuah tas punggung.

Penulis: Aris Prasetyo Febri | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunNewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri
Nendra Nufiandi (35) berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan TribunNewsBogor.com, Aris Prasetyo Febri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH – Seorang Laki-laki berkeliling makam ulama di Pulau Jawa untuk mengobati hatinya yang terluka selama ini.

Laki-laki bernama Nendra Nufiandi (35) itu berasal dari Nganjuk, Jawa Timur.

Nendra Nufiandi atau akrab disapa Andi merantau seorang diri dengan hanya membawa sebuah tas punggung.

Andi menceritakan kisah hidupnya kepada Tribunnewsbogor.com,

Awalnya Andi adalah seorang guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Batulicin, Kalimantan Selatan.

"Sudah enam tahun ngajar, tinggal juga disana sama anak istri," ujar Andi, Kamis (8/2/2018).

Suatu ketika sang istri pergi dari rumah tanpa kabar apa pun dan membawa serta anak semata wayangnya.

Pada saat itu pula Andi kehilangan telepon genggam sehingga tidak dapat menghubungi istrinya.

"Waktu saya bisa hubungi dia, yang angkat suara laki-laki, ngaku kalo suaminya," ungkap Andi dengan lirih.

Lelaki berambut panjang itu pun langsung memilih untuk pulang ke rumah keluarganya di Nganjuk.

Dari Kalimantan Selatan menuju Jawa Timur, Andi bermodal nekat dengan bekal seadanya hasil bekerja sebagai guru.

Setibanya di Nganjuk, Andi lalu mendatangi makam kedua orang tuanya.

Lelaki itu mengungkapkan keluh kesah di pusara bapak ibunya.

"Lalu saya pergi ke pesantren di Jombang, supaya lebih tenang mas," tutur Andi.

Dari sekolah agama itulah Andi mendapat nasihat dari seorang Kyai atau Ustadz untuk berziarah ke makam-makam ulama.

Salah satu yang ditujunya adalah makam Syekh Hasan di Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Andi mengaku berangkat dari Jombang setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2017 lalu.

Sebelum ke Kota Bogor, Andi mengunjungi makam di kota-kota lain seperti Cirebon dan Semarang.

"Saya lebih sering jalan kaki, kadang juga suka numpang di truk-truk barang," ujar Andi.

Andi sampai di Cijeruk, Bogor sejak Kamis (1/2/2018) kemarin.

Dia berjalan kaki dari Cijeruk menuju Bogor Kota karena kehabisan bekal persediaan.

Wartawan TribunnewsBogor.com, bertemu Andi di Kepolisian Sektor (Polsek) Bogor Timur pada Kamis (8/2/2018).

Andi membuat surat keterangan kepolisian sebagai lampiran ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor.

"Sebenarnya malu untuk meminta, tapi mau bagaimana mas," ungkap Andi.

Sebenarnya, Andi membawa serta ijazah di dalam tas punggung miliknya.

Andi menyelesaikan gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.

"Saya mau bekerja dan mengajar lagi, tapi bingung harus melamar ke mana," ujar Andi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved