Longsor Cijeruk
Rel Kereta Api Sukabumi-Bogor Menggantung, PT KAI Belum Hitung Kerugian Akibat Longsor
Selain menimpa tiga rumah sekitar, longsor menyebabkan rel kereta api kawasan tersebut menggantung karena pondasinya amblas.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIJERUK - Longsor yang terjadi di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (5/2/2018) lalu berdampak pada putusnya trayek kereta api Bogor - Sukabumi.
Selain menimpa tiga rumah sekitar, longsor menyebabkan rel kereta api kawasan tersebut menggantung karena pondasinya amblas.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro mengatakan bahwa dalam peristiwa tersebut ia belum bisa menaksir kerugian yang dialami.
"Kita belum hitung (kerugian) tapi nanti perlahan kita hitung karena secara prinsip rel itu masih ada di situ, nanti kita lihat apa yang harus diperbaiki," ujar Edi ketika meninjau lokasi, Kamis (8/2/2018).
Selain itu, rupanya masih ada sejumlah titik lain yang dinilai rawan longsor yang diakibatkan oleh cuaca buruk akhir-akhir ini.
Edi pun menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan survey terkait hal itu untuk merumuskan penanganannya nanti seperti apa.
"Untuk titik rawan ini memang kita sedang bekerja sama, mengindikasikan titik rawan, karena ini cuaca ekstrim di Sukabumi - Bogor bahkan seluruh jalur untuk daop 1, 2, dan daop 6, ini akan nantinya disurvey di titik-titik rawan apa yang harus dilakukan, mengawali nanti juga persiapan operasi lebaran," katanya.