Kecelakaan Tanjakan Emen Subang

5 Fakta Sopir Bus yang Terguling di Tanjakan Emen, Mitos Warga dan Firasat Ibu Bikin Bergidik

Mitos mistis itu kemudian melahirkan tradisi. Warga melintas membuang rokok di sepanjang jalan turunan atau tanjakan Emen

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor
Bus pariwisata Premium Passion terlibat kecelakaan fatal di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, saat membawa rombongan wisatawan asal Ciputat, Tangerang Selatan, berwisata, hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia Sabtu (10/2/2018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bus bernomor polisi F 7959 AA membawa rombongan koperasi simpan pinjang yang berasal dari daerah Tangerang dikendari oleh Amirudin.

Amir terlibat kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.

Warga Kampung Laladon RT 01/10, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, kini ditetapkan sebagai tersangka akibat kecelakaan pada Sabtu (10/2/2018).

Selain temuan polisi bahwa kondisi rem pada bus mengalami kerusakan, ada pula mitos yang digadang-gadang luput dari Amir.

Mitos mistis tersebut kerap dikait-kaitkan dengan rentetan kecelakaan yang terjadi di jalur tersebut.

Baca: Tak Hanya Tanjakan Emen, Ini Daftar 8 Tanjakan Maut Di Indonesia, Salah Satunya Di Puncak Bogor

Jika dari arah Subang disebut tanjakan Emen, dari Bandung disebut turunan Emen.

Mitos mistis itu kemudian melahirkan tradisi. Warga melintas membuang rokok di sepanjang jalan turunan atau tanjakan Emen.

Tradisi itu kata Dedi (45) warga Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.

"Sudah dari dulu tradisi itu mah," ujarnya.

Persis di lokasi kejadian tabrakan, Tribun Jabar melihat langsung seorang perempuan dibonceng di sepeda motor yang ‎melemparkan sebatang rokok. Saat itu, Tribun Jabar sempat saling memandang dengan perempuan tersebut.

Baca: 10 Tahun Jagain Jodoh Orang, Kisah Asmara Pria Ini Pacaran Dari 2008 Endingnya Nyesek

Setelah dibuang, bibir perempuan tersebut tampak membaca sesuatu kemudian berlalu.

Saat dicek, rokok yang dibuangnya berupa rokok putih.

Tribun Jabar menyusuri pinggiran lokasi kejadian. Tampak sejumlah rokok baru bertebaran. Sedikitnya ada lima hingga tujuh batang rokok baru atau tidak ada bekas dibakar.


Tribun Jabar/ Mega Nugraha
Sebatang rokok yang dilemparkan pengendara saat melewati Tanjakan Emen di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (11/2/2018)
Tribun Jabar/ Mega Nugraha Sebatang rokok yang dilemparkan pengendara saat melewati Tanjakan Emen di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (11/2/2018) ()

Dedi mengatakan, tradisi membuang rokok yang konon katanya untuk buang sial itu masih dilakukan hingga saat ini.

"Di sepanjang turunan saja dari Tangkuban Perahu sampai Kampung Aster. Kadang kalau rokoknya masih bagus kami ambil, kalau dikumpulkan bisa dapat satu bungkus," ujar Dedi.

Baca: Dikenal Punya 8 Istri Begini Kabar Eyang Subur Sekarang, Keluarnya Lama

Berikut ini fakta-fakta soal sopir bus, Amirudin :

1. Sudah tahu rem blong

TribunnewsBogor.com melansir Tribun Jabar, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pihaknya mendapatkan fakta baru soal kecelakaan maut di Tanjakan Emen yang menewaskan 27 orang, Sabtu (10/2/2018).

Menurutnya, kecelakaan tersebut ada dugaan unsur kelalaian dari sopir dan manajemen pengelola bus.

Baca: 5 Pesan Terakhir Korban Tewas Di Tanjakan Emen, Minta Dibawakan Payung Sampai Mengaku Dingin

Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018).
Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). (Ist)

"Mereka sempat berhenti dulu di sekitar Tangkuban Parahu," ujar Royke di lokasi kecelakaan, Minggu (11/2/2018).

"Sopir sempat berkomunikasi dengan manajemen, memberitahukan bahwa rem tidak berfungsi dengan baik."

2. Sempat memperbaiki

Menurutnya, kecelakaan tersebut ada dugaan unsur kelalaian dari sopir dan manajemen pengelola bus.

Facebook/Kabar Subang
Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018).
Facebook/Kabar Subang Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). (Facebook)

"Mereka sempat berhenti dulu di sekitar Tangkuban Parahu," ujar Royke di lokasi kecelakaan, Minggu (11/2/2018).

3. Berkelakuan baik

Royke mengaku sempat berbincang dengan beberapa pasien yang dirawat di RSUD Tangerang Selatan.

Mantan Kapolda Papua Barat tersebut menanyakan bagaimana sikap sopir dalam mengemudi.

Baca: TERPOPULER Minggu: Cerita Korban Selamat Tanjakan Emen Lihat Mayat, Gaji Termahal Hotman Paris

"Dari keterangan pasien yang masih segar berbicara, ditanya kelakuan sopir sejak berangkat, pengakuan pasien mengatakan sebenarnya supir dari awal berangkat dia cukup disiplin, tidak ugal-ugalan," jelas Royke.

4. Amir belum kabari istri

"Saya tahu tahu dari berita Televisi," kata istri Amirudin, Tia Yulianisngsih (19) saat ditemui TribunnewsBogor.com dikediamananya di Kampung Laladon RT 01/10, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (11/2/2018).

Ibu beranak satu itu hingga saat ini masih belum mengetahui kondisi suaminya pasca terjadi insiden kecelakaan.

TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri
Rumah Amirudin di Kampung Laladon Desa Pagelaran Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri Rumah Amirudin di Kampung Laladon Desa Pagelaran Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. ()

"Saya sama sekali belum tahu, polisi juga belum ada yang kabarin ke saya sampai soe ini (Minggu.red)," ungkap dengan nada sedih.

5. Firasat aneh mertua Amirudin

Ibu mertua Amirudin, Yayah mendapat firasat aneh sebelum menantunya berangkat kerja mengendarai sopir bus untuk menjemput rombongan warga di wilayah Tangerang.

"Biasanya bilang-bilang, bu titip anak istri dulu ya, tapi kemarin kok pergi aja gitu," ungkap Yayah, Minggu (11/2/2018).

Yayah juga mengatakan Amir lebih pendiam dari hari-hari sebelumnya.

TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri
Rumah kontrakan Amirudin di Ciomas, Kabupaten Bogor
TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri /Rumah kontrakan Amirudin di Ciomas, Kabupaten Bogor ()

Amirudin berangkat menuju Tangerang pada Sabtu dini hari membawa rombongan koperasi yang berasal dari daerah Tangerang.

Namun, nahas bus yang dikendarai Amirudin terlibat kecelakaan di daerah Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (10/2/2018) sore.

"Kalo hari sabtu atau selasa itu pamali pergi-pergi jauh, itu kata orang dulu mas," ujar Yayah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved