Pembuhuhan Sadis di Tangerang

Usai Bantai Istri dan Kedua Anak Gadisnya Hingga Tewas, Ini Yang Dikatakan Sang Ayah

Harry menyampaikan, perbuatan Pendi tersebut didasari atas ketidaksetujuan Pendi perihal pembelian mobil yang dilakukan oleh Emah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Warta Kota/Andika Panduwinata
Petugas kepolisian mengevakuasi jasad korban pembantaian di Perumahan Taman Kota Permai 2, Blok B6 RT 05/RW 12 Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang pada Senin (12/2/2018). 

Muktar Efendi ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tusuk di perut dan lehernya.

Adapun Fendi saat ini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Sementara itu, saat ini kondisi fendi sudah sadarkan diri meskipun masih dalam perawatan di rumah sakit.

Polrestro Tangerang telah menetapkan pria berusia 60 tahun ini sebagai tersangka dalam tragedi pembantaian itu. Polisi menunjukkan barang bukti, Selasa (13/2/2018). Warta Kota/Andika Panduwinata
Polrestro Tangerang telah menetapkan pria berusia 60 tahun ini sebagai tersangka dalam tragedi pembantaian itu. Polisi menunjukkan barang bukti, Selasa (13/2/2018). Warta Kota/Andika Panduwinata ()

Kendati kondisinya masih lemah, namun Pendi sempat mengucap kalimat saat tahu anak dan istrinya tewas.

Kapolresta Tangerang, Kombes Harry Kurniawan menuturkan, korban sudah sadarkan diri, meski begitu kondisinya masih lemas.

"Dari hasil keterangan awal yang kami dapatkan, memang kondisinya sangat lemah sekali. Jadi tidak memungkinkan untuk diajak komunikasi," kata Harry di lokasi kejadian seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Warta Kota, Selasa (13/2/2018).

Muktar sempat mengucapkan sedikit kalimat ketika ditanyai oleh Kapolres.

Baca: Belum 24 Jam Tulis Firasat Soal Kematian, Agus Waluyo Tewas Ditabrak Bus Maut Di Tanjakan Emen

"Saya sempat berkomunikasi dan menanyakan sekilas, yang terucap hanya 'saya masih lemas', minta maaf dan sekali mengucapkan Istighfar," ujarnya.

Pihaknya hingga saat ini masih terus berkoordinasi dengan tim RS Polri terkait operasi pembedahan beserta kondisi psikologis Muktar.

"Kita masih dalami, yang jelas saksi (sementara) korban. Saksi mahkota ini masih lah, dan ada luka-luka di leher dan di perut, dan kondisinya cukup (banyak) darah mengalir," ungkap Harry.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved