Wanita Ini Curhat Suaminya Telah Nikahi Adik Kandungnya Sendiri dan Punya Anak, Kisahnya Viral
Dia tetap tidak jujur soal penghasilannya (tiap ditanya dia jawab: “bukan urusan mu” ). Dia tetap menghabiskan waktu uangnya dengan adik perempuannya.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Adik perempuannya ini mempunyai seorang anak laki2 yg kondisi mentalnya (maaf) kurang normal.
Tidak ada kejanggalan yang saya rasakan hingga hari pernikahan kami.
Ketika hari pernikahan kami tiba ada sedikit kejanggalan yang saya perhatikan, dimana selama prosesi pernikahan berlangsung sejak pagi hingga malam (pulang kerumah mertua dari gedung) tidak sekalipun adik perempuannya itu (EA) menyalam saya. Dan ketika giliran sesi foto keluarga mereka di gereja, adik perempuannya itu menghantarkan anaknya kepada suami saya.
Kemudian setelah selesai acara selama 2 malam kami menginap dihotel karena rumah mertua penuh.
Setiap pagi selama dua hari berturut-turut adik ipar saya itu selalu menelepon suami saya dan memintanya untuk segera pulang dengan berbagai alasan yang dibuat-buat, namun saya berhasil menggagalkannya.
Dan dihari ketiga kami berumah tangga kami menginap di rumah mertua (orgtua angkat suami saya yg juga tante kandungnya). Namun keganjalan itu muncul lagi, ketika kami masuk ke dalam kamar (di lt.2 rumah) , tidak lama anak dari adik ipar saya itu menangis di depan kamar kami. Dan suami saya membuka pintu kamar dan membawa anak itu masuk ke kamar kami.
Saya mulai heran kenapa anak itu bisa ada di depan kamar kami (krn biasanya anak itu tidak pernah dibiarkan naik sendiri ke lt. 2 rumah) saya kemudian turun untuk melihat keadaan dibawah dan saya melihat mamanya (adik ipar saya/EA) sedang asik main2 hp. Setelah saya naik kembali ke kamar dan memberitahu suami saya, ternyata suami saya marah dan menyalahkan saya dan tidak lama kemudian adik ipar saya meng BBM suami saya untuk membuat susu anaknya dan mengganti baju anaknya dan suami saya melakukan perintahnya.

Terjadi pertangkaran antara saya dan suami waktu itu namun akhirnya saya mengalah. Banyak kejanggalan lagi hingga akhirnya kami tinggal di Duri-Riau. Setiap waktu luang suami saya selalu dihabiskan di rumah adik kandungnya EA, sedangkan saya di rumah sendirian. Suami saya juga tidak jujur terhadap penghasilannya tiap bulan. Dia tetap membiayai penuh adik perempuannya dan anaknya yang berusia 5thn yg bersekolah di sekolah swasta khusus anak berkebutuhan khusus.
Sementara kami belum punya apa2 di rumah dan uang saya terima bahkan tidak cukup untuk makan kami sehari-hari. Namun yang itu harus saya pergunakan untuk semua kebutuhan kami termasuk membayar kontrak rumah. Akhirnya tiga minggu di Duri saya memutuskan untuk pulang karena suami saya tidak mau jujur.
Saya permisi pulang dengan niat supaya kita bisa introspeksi diri masing-masing.
Empat bulan di medan saya tidak dinafkahi sama sekali. Dan suami saya membujuk saya pulang dengan janji akan memperlakukan saya seperti seorang istri…
Baca: Lama Tak Muncul di TV, Penampilan Putri Bungsu Elvy Sukaesih Bikin Pangling, Lihat Foto-fotonya
Awal November saya pulang ke Duri-Riau dan ternyata suami saya tidak berubah malah makin parah.
Dia tetap tidak jujur soal penghasilannya (tiap ditanya dia jawab: “bukan urusan mu” ). Dia tetap menghabiskan waktu uangnya dengan adik perempuannya.
Hingga tanggal 17 November 2017, pagi2 buta sekitar pkl. 6 lebih.. suami saya pergi diam-diam kerumah adik perempuannya dengan cara keluar lewat jendela (saya masih tidur) krn masih hujan. Ketika saya terbangun saya mencari suami saya dan tetangga dpn rumah memberitau kalau suami saya pergi lewat jendela.
Kemudian saya mencarinya dengan menggunakan ojek kerumah adik perempuannya. Sekitar satu jam saya mencari akhirnya saya menemukan rumah adik ipar saya di jalan KAYANGAN hangtuah (BELAKANG AMIK MITRAGAMA DURI-RIAU)karena melihat sepeda motor suami saya parkir didepan rmh itu (sebelumnya saya tidak tau rumah adik ipar saya karena saya tidak di bolehkan suami dan mertua saya untuk ikut kesana).
Saya melihat mereka berduaan di dalam rumah dan suami saya menemani adik perempuannya sarapan lontong yang di belikan suami saya. Pemandangan yang cukup romantis menurut saya. Hingga mereka sangat terkejut melihat saya berdiri di dpn pintu. Saya meminta suami saya pulang supaya kami bicarakan semua dirumah namun suami saya tidak mau. Adik ipar saya malah bilang “jangan kau bikin ribut di rumah kami”. Akhirnya saya marah dan mengatakan agar tidak lagi mengganggu rumah tangga kami. Akhirnya terjadi adu mulut dan suami saya menyeret saya ke dalam rumah itu kemudian memegangi saya sehingga adik kandungnya itu bebas memukuli saya hingga memar di bagian kening.