Warga Berebut Memberi Makan Kie Lin di Kelenteng Phan Ko Bio, Ternyata Inilah Alasannya
Tak perlu waktu lama, umat di Kelenteng Phan Ko Bio datang menghampiri Kie Lin untuk memberikan angpao.
Penulis: Aris Prasetyo Febri | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Aris Prasetyo Febri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Masyarakat Kampung Pulo Geulis, Kota Bogor mulai berdatangan memadati pelataran Vihara Mahabrahma ketika Kie Lin dari Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih tiba di lokasi.
"Memang ramai seperti ini di setiap tahunnya, warga antusias untuk berkumpul disini," ujar Irwan (59), Pengurus PGB Bangau Putih, Jumat (23/2/2018).
Irwan mengatakan Kie Lin selalu datang ke Vihara Mahabrahma atau yang lebih dikenal dengan nama Kelenteng Phan Ko Bio untuk melakukan ritual tradisi sebelum perayaan Cap Go Meh.
Menurutnya, setelah menjalani rangkaian ritual di Kampung Pulo Geulis, Kie Lin akan masuk ke kelenteng dan melakukan sedikit atraksi penghormatan kepada dewa-dewi.
Pada akhir atraksinya, Irwan menuturkan Kie Lin akan berbaring di tengah ruang untuk menerima angpao dari umat Tionghoa yang beribadah di kelenteng Phan Ko Bio.
"Karena Kie Lin adalah hewan yang istimewa jadi umat yang datang kepadanya, kalau barongsai dia yang datang untuk menghampiri umat," ungkap Irwan.
Tak perlu waktu lama, umat di Kelenteng Phan Ko Bio datang menghampiri Kie Lin untuk memberikan angpao.
Mereka tampak bergantian bahkan sedikit berebut untuk menyerahkan amplop merah itu secara langsung.
Cara yang dilakukan pun terlihat unik, dengan memasukkan tangan ke dalam mulut Kie Lin.
Sehingga terlihat seperti sedang memberi makan Kie Lin yang tengah berbaring di tengah ruangan.
"Kie Lin itu kan dianggap sebagai hewan yang suci, sehingga ketika memberikan sesuatu kita berharap akan memperoleh keberkahan," ujar Irwan menjelaskan makna pemberian angpao kepada Kie Lin.
Setelah 'memakan' angpao dari umat, Kie Lin kembali melakukan atraksi di depan warga sekitar kelenteng.
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, warga berkerumun hingga membuat pelataran vihara terlihat padat.