Diajak Ngobrol Sama Polisi, Anak SMA di Bogor Ini Malah Nangis
Kompol Eko Prasetyo, mengatakan bahwa puluhan siswa yang membawa sajam tersebut didapat dari dua kumpulan anak sekolah sedang bergerombol.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Bogor ini langsung menangis ketika diajak mengobrol oleh petugas kepolisian dari Polres Bogor.
Para siswa yang masih berseragam putih abu-abu ini pun tambak terisak-isak ketika ditanya petugas.
"Celurit pak, menyesal pak," jawab para siswa tersebut sambil menangis dan menutup mata dengan tangannya ketika ditanya petugas terkait apa yang telah mereka bawa.
Petugas itu pun kemudian mengatakan bahwa anak-anak siswa tersebut akan segera diproses dan sontak anak sekolah tersebut semakin terisak.
"Jangan pak, saya janji gak bakalan gitu lagi pak," jawabnya sambil menangis sembari menggerakan kepalanya hingga menunduk mengusap air matanya.
Para siswa ini merupakan siswa yang membawa senjata tajam (sajam) dimana terjaring Patroli Unit Sabhara Polres Bogor di Jalan Raya Jakarta-Bogor pada Senin (5/3/2018) sore.
Wakapolres Bogor, Kompol Eko Prasetyo, mengatakan bahwa puluhan siswa yang membawa sajam tersebut didapat dari dua kumpulan anak sekolah sedang bergerombol.
Dimana lanjut dia, salah satu kumpulan anak sekolah di bus kopaja didapat 20 siswa membawa sajam jenis celurit dan beberapa siswa di gerombolan yang lain pun kedapatan membawa sajam yang serupa.
"Kita panggil keluarga mau pun pihak sekolah, tapi tidak terhenti dan ini berlanjut untuk ke depan menindak lanjuti anak-anak yang membawa sajam, kita proses secara hukum, kita kenakan UU (nomor) 12 Tahun 1951, UU Darurat dengan ancaman 10 tahun (penjara)," kata Eko, Senin (5/3/2018).
Eko mengatakan bahwa pihaknya menghimbau kepada para keluarga untuk memantau anak-anaknya dengan baik karena menurutnya saat ini sekolah di Bogor Kota mau pun Kabupaten kerap melakukan tawuran.
"Kami juga meminta kepada masyarakat apabila menemukan anak-anak yang bergerumul silahkan laporkan nanti ke Bhabinkamtibmas, Polsek atau Polres, akan kita tindak lanjuti untuk mencegah nantinya aksi lebih lanjut bisa mengakibatkan meninggalnya seseorang," tutupnya.
