Perintahkan Infus Novanto Ditempel Saja, Ini 6 Fakta Sederet 'Dosa' yang Dilakukan Dokter Bimanesh
Menurut jaksa, sejak awal, pengacara Novanto saat itu yakni Fredrich Yunadi dan dokter Bimanesh sudah berencana merekayasa data kondisi kesehatan.
Padahal, dia mengetahui Novanto sedang memiliki masalah hukum di KPK terkait kasus korupsi pengadaan e-KTP.
Baca: Baru Sadar Setelah Pingsan, Setya Novanto Tak Tahu tentang Rekayasa Rekam Medis
2. Membohongi beberapa dokter
Selanjutnya, Bimanesh menghubungi dokter Alia yang saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau.
Bimanesh meminta agar disiapkan ruang VIP untuk rawat inap pasien atas nama Novanto, yang direncanakan akan masuk rumah sakit dengan diagnosa penyakit hipertensi berat.
Padahal, Bimanesh belum pernah melakukan pemeriksaan fisik terhadap Novanto.
Selain itu, Bimanesh menyampaikan kepada dokter Alia bahwa dirinya sudah menghubungi dokter lainnya, yakni Mohammad Toyibi dan Joko Sanyoto untuk melakukan perawatan bersama terhadap Novanto.
Padahal, kedua dokter tersebut tidak pernah diberitahu oleh Bimanesh.
Baca: Nazaruddin Sebut Punya Bukti Korupsi Fahri Hamzah, Setya Novanto : Kasihan ya
3. Ganti surat pengantar
Selanjutnya, pada sekitar pukul 18.30, Bimanesh datang ke RS Medika Permata Hijau dan menemui dr Michael Chia Cahaya.
Dokter Michael Chia memberitahu bahwa Fredrich datang meminta surat pengantar rawat inap dari IGD, dengan keterangan kecelakaan mobil.
Namun, permintaan itu ditolak dokter Michael Chia, karena belum memeriksa Setya Novanto.
Atas penolakan tersebut, Bimanesh membuat surat pengantar rawat inap menggunakan form surat pasien baru IGD.
Padahal, dirinya bukan dokter jaga IGD.