Permen SD Diduga Narkoba

Permen Jajanan SD yang Membuat Resah Orangtua dan dampak Buruknya Untuk Anak

Akan tetapi ketika dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan (dinkes) kota bogor, tidak ada pengujian masuk tentang permen itu.

Penulis: Aris Prasetyo Febri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri
Siswa SD di Bogor merasa pusing usai memakan permen yang diberi di depan sekolahnya 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Aris Prasetyo Febri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH – Permen seharga seribu rupiah membuat dua siswi kelas 1C di SDN Panaragan 1 Kota Bogor mengalami tidur panjang dan jantung berdebar-debar.

Peristiwa itu menimpa Kania (6) dan Nasya (6) yang sebelumnya membeli permen di pedagang kaki lima depan gedung sekolah.

Kania mengatakan permen itu diberikan oleh teman sepermainannya, Nasya, sebelum waktunya pulang sekolah.

"Di dalem bungkus itu ada tiga permen, terus aku dikasih satu deh," ujar Kania, Senin (12/3/2018).

Ibunda dari Kania, Mia (38) mengatakan dia datang ke sekolah untuk menjemput anaknya secara langsung.

"Sesampainya di rumah, tumben Kania tidur terus dan baru besok paginya dia bangun, tapi seger lagi," ungkap Mia.

Baca: Tulisan di Kaca Belakang Mobil Ini Bikin Baper Para Istri, Baca Sendiri Deh!

Serupa dengan yang dialami Kania, Nasya yang juga memakan permen itu bercerita kepada ibunya, Leni (32).

"Saya bawa Nasya ke BTM untuk makan siang, sampai disana malah tidur, setelah dia bangun baru kita ajak pulang," kata Leni.

Leni juga mengatakan, dada Nasya sempat sakit dan jantungnya berdebar kencang.

"Nangis itu Nasya, tapi saya suruh minum air putih, eh habis empat gelas, setelah itu dia bilang sudah hilang sakitnya," ujar Leni.

Kepala sekolah SDN Panaragan 1 Kota Bogor, Muhammad Wahyu mengatakan pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk menangani kasus tersebut.

"Hingga saat ini saya masih menunggu hasil uji laboratorium atas permen itu,"ujar Wahyu.

Akan tetapi ketika dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan (dinkes) kota bogor, tidak ada pengujian masuk tentang permen itu.

"Kita tolak untuk uji disini karena ga ada alatnya dan belum ada yang punya sertifikasi," kata Oki, staf administrasi labkesda dinkes Bogor.

Demi mengurangi peredaran permen yang mengandung zat berbahaya, kepala sekolah SDN Panaragan 1 melakukan sosialisasi kepada pedagang sekitar sekolah.

Baca: Ramai Diperbincangkan Cerita Wanita Bercadar Tolak Pertolongan Lelaki Saat Alami Kecelakaan

"Supaya kita bisa sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah," ujar Wahyu.

Pedagang mainan yang menjual permen itu pun mengaku takut untuk berjualan permen lagi.

"Baru tiga hari malah ada kasus ini, saya jadi khawatir, sudah saya mau jual mainan aja," ungkap N, padagang mainan di SDN Panaragan 1.

Menurut Wahyu, saat ini semua orang termasuk orang tua murid harus ikut waspada terhadap lingkungan sekitar anak-anak.

"Generasi muda sekarang bisa jadi incaran oknum tak bsrtanggung jawab yang ingin merusak," ujar Wahyu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved