Breaking News

Meninggal Di usia 76 Tahun, Bagaimana Cara Stephen Hawking Bertahan Hidup dengan ALS ?

Selama hidupnya Stephen Hawking menderita penyakit neurologis amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas.com/GMIConference/Youtube
Stephen Hawking dalam video wawancara GMIC 2017(GMIConference/Youtube) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fisikawan Stephen Hawking meninggal dunia di usianya 76 tahun.

Fisikawan teoritis Inggris ini dikenal dengan karya terobosannya lubang hitam dan relativitas.

Hawking juga dikenal lewat buku sains populer termasuk A Brief History of time.

Kisah hidup Hawking bahkan diangkat dalam film The Theory of Everything.

Stephen Hawking padahal baru saja merayakan ulang tahunnya ke 76 pada 8 Januari lalu.

Melansir Kompas.com, keluarga Hawking mengkonfirmasi soal kabar duka ini.

"Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami telah meninggal dunia hari ini," ungkap Lucy Robert dan Tim, anak-anak Hawking dikutip dari Sky News, Rabu (14/02/2018).

Anak-anaknya, Lucy, Robert dan Tim, seperti dilansir dari Intisari berkata: "Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami telah meninggal dunia hari ini.

"Dia adalah ilmuwan hebat dan pria luar biasa yang pekerjaan dan warisannya akan dia jalani selama bertahun-tahun."

Baca: Berita Duka, Fisikawan Stephen Hawking Meninggal Dunia

Mereka memuji "keberanian dan ketekunannya" dan mengatakan bahwa "kecemerlangan dan humornya" mengilhami orang-orang di seluruh dunia.

"Dia pernah berkata, 'Tidak akan banyak alam semesta jika tidak ada tempat bagi orang yang Anda cintai.' Kami akan merindukannya selamanya," kata mereka.

Selama hidupnya Hawking menderita penyakit neurologis amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Penyakit itu diidap sejak 1963, tepatnya kala Hawking berusia 21 tahun.

Setealh didiagnosi penyakit ini sisa umur Hawking dinyatakan hanya dua tahun.

Stephen Hawking
Stephen Hawking (Kompas.com/chemtrailsplanet)

ALS memiliki gehala awal seperti kram, otot tegang, juga kesulitan mengunyah dan menelan.

Lama-kelamaan orang dengan ALS akan kehilangan kemampuan bernapas dan menelan.

Baca: Pembobol Situs Pemerintah AS yang Libatkan FBI Ternyata Mahasiswa Aktif di Surabaya, Ini 6 Faktanya

Kebanyakan penderitanya akan meninggal dua sampai lima tahun setelah didiagnosis.

Lalu bagaimana bisa Hawking bertahan selama 50 tahun ?

Melansir Kompas.com, Sebenarnya, tidak ada yang tahu pasti mengapa Hawking bertahan begitu lama dengan penyakit saraf tersebut.

Tapi yang diketahui para peneliti adalah penyakit ini memang memiliki perkembangan bervariasi tergantung penderitanya.

Menurut Asosiasi ALS, meski rata-rata harapan hidup setelah diagnosis ALS hanya 3 tahun, sekitar 20 persen penderita berhasil bertahan 5 tahun, 10 persen bertahan 10 tahum, dan 5 persen dapat hidup lebih dari 20 tahun.

Salah satu faktor yang mungkin berperan dalam kelangsungan hidup pasien adalah genetika.

Baca: 10 Tahun Tidur Di Hotel Mewah Jakarta Bareng Anak Adopsi, 5 Fakta Wanita Paruh Baya Ini Bikin Heran

Ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 20 gen berbeda yang terlibat dalam ALS, ungkap Dr Anthony Geraci, direktur Neuromuscular Center di Northwell Health's Neuroscience Institute, New York.

"ALS mungkin 20 atau lebih penyakit berbeda saat kita mempertimbangkan dasar genetik," kata Geraci, yang tidak terlibat dalam pengobatan Hawking dikutip dari Live Science, Senin (08/01/2018).

Beberapa perbedaan genetik ini sepertinya mempengaruhi berbagai aspek penyakit, termasuk kelangsungan hidup penderitanya. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa diagnosis ALS di usia muda juga dikaitkan dengan waktu bertahan yang lebih lama.

Hawking sendiri didiagnosis penyakit ini dalam usia relatif muda, karena menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), biasanya penyakit ini diderita orang berusia antara 55-75 tahun.

Baca: 3 Tahun Berjuang Bersama, Istri Masuk RS Di Hari Pernikahan dan Meninggal Dunia 5 Hari Setelahnya

Badan Obat dan Pangan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui dua obat untuk mengobati ALS, yaitu riluzole dan edaravone.

Masing-masing obat diklaim memperkuat harapan hidup selama 6 bulan.

Namun obat-obat tersebut kemungkinan tidak memperhitungkan waktu bertahan yang luar biasa seperti yang dialami Hawking, ungkap Geraci.

Para penderita ALS biasanya meninggal karena kegagalan pernapasan ketika sel saraf yang mengendalikan otot pernapasan berhenti bekerja, atau dari malnutrisi dan dehidrasi jika otot yang mengendalikan menalan memburuk, ungkap Dr Leo McCluskey, profesor neurologi dan dirktur medis di ALS Center, University of Pennsylvania kepada Scientific American pada 2012.

Baca: Penetapan Tersangka Calon Kepala Daerah Diminta Ditunda, Mahfud MD Sebut Ucapan Wiranto Hoax

"Jika Anda tidak memiliki kedua hal ini, Anda bisa berpotensi hidup untuk waktu yang lama, meskipun penyakit ini makin parah," ujar McCluskey.

"Apa yang terjadi pada Hawking sungguh menakjubkan, dia pasti luar biasa," sambungnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved