Pembobol Situs Pemerintah AS yang Libatkan FBI Ternyata Mahasiswa Aktif di Surabaya, Ini 6 Faktanya
AKBP Roberto Pasaribu menyampaikan para tersangka dapat mengeruk uang dari para korban hingga Rp 200 juta.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Baca: Cintanya Berakhir dengan Gigi Hadid, Karma Untuk Zayn Malik Karena Pernah Campakkan Mantan Pacar ?
3. FBI minta bantuan Polri
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menambahkan, pengungkapan kasus tersebut setelah menerima informasi dari pusat pelaporan kejahatan di New York, Amerika Serikat.
Menurut laporan itu, puluhan sistem berbagai negara rusak.
Setelah ditelusuri, pelakunya menggunakan IP Address yang berada di Indonesia, tepatnya Surabaya.
"Kita kerjasama dan mendapat informasi itu. Kita analisa sampai dua bulan berdasarkan informasi dari FBI (Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat)," ujar Roberto.
4. Memicu Cyber War
Baca: 3 Tahun Berjuang Bersama, Istri Masuk RS Di Hari Pernikahan dan Meninggal Dunia 5 Hari Setelahnya
Roberto menerangkan, tindak pidana yang dilakukan ketiga mahasiswa itu, bisa memicu cyber war atau perang siber.
Sebab, mereka meretas sistem pemerintah Amerika Serikat
"Ada juga beberapa situs milik pemerintah di AS dikacaukan," katanya.
5. Tiga lagi masih buron
Petugas Polda Metro Jaya menangkap para tersangka di tempat berbeda di Surabaya, Minggu (11/3/2018).
"Masih ada tiga pelaku lainnya yang buron," ujar Roberto.
Mereka dijaring Undang-undang No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.