Cerita Mahasiswa IPB Berkuliah 1 Semester di Tokyo, Perluas Wawasan Akademis dan Budaya

Selama sebulan awal mengikuti kegiatan orientasi yang diisi dengan kuliah dan field trip tentang kehidupan di Jepang

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Humas IPB
Indra Purnomo, mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Indra Purnomo, mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,  Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB), berkesempatan mengikuti kegiatan pertukaran pelajar yang bernama ASEAN International Mobility for Students (AIMS).

Pada bulan September 2017 hingga Januari 2018 yang lalu,  terpilih tempat tujuan AIMS yakni  Jepang, tepatnya di Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT).

Program ini hasil kerjasama pendidikan dan budaya antara perguruan tinggi dari seluruh wilayah ASEAN dan beberapa negara Asia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Jepang.

Dalam program ini mahasiswa mengikuti kuliah selama satu semester di perguruan tinggi di negara tujuan.

Pendanaan dalam skema “full scholarship” sepenuhnya ditanggung oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI.

“Saat pertama kali menginjakkan kaki di Jepang, langsung disambut hangatnya udara di penghujung musim panas dan beberapa “buddy” (sebutan untuk mahasiswa Jepang yang mendapat tugas untuk menemani mahasiswa asing),” kata Indra dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.

Selama sebulan awal mengikuti kegiatan orientasi yang diisi dengan kuliah dan field trip tentang kehidupan di Jepang seperti geografi, kebudayaan, lingkungan, dan sebagainya.

Materi tidak hanya diberikan oleh TUAT saja, tetapi juga diisi dosen dari universitas lain seperti Ibaraki University dan Tokyo Metropolitan University.

“Pada momen ini juga kami dapat saling mengenal rekan-rekan peserta AIMS dari negara lain yang juga berkuliah di TUAT, yaitu mahasiswa dari Malaysia, Thailand, dan Filipina yang jumlahnya 13 orang,”tuturnya.

Indra menceritakan, selain duduk di kelas mengikuti perkuliahan, dan mengunjungi lokasi-lokasi di Tokyo sebagai bagian dari study tour, bereksperimen di laboratorium dalam rangka mini research, dan tentu saja berpelesir ke tempat wisata.

Mata kuliah yang diberikan merupakan bagian dari ilmu pertanian dan lingkungan internasional.

Materi dalam perkuliahan ini umumnya baru didapatkan di sana, selalu diramu dengan sesi diskusi mengenai kondisi aktual di Jepang dan di negara masing-masing peserta AIMS beserta solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Tugas dan ujian yang diberikan sangat relevan dengan topik kuliah dan membantu mahasiswa untuk lebih mendalami topik tersebut. 

Study tour dikemas dengan mengunjungi hutan, kebun, pabrik, pasar, museum, dan tempat-tempat lain yang disesuaikan dengan topik pembelajaran.

Penelitian skala kecil dilakukan pada laboratorium sesuai minat dengan dibimbing oleh dosen dan mahasiswa senior.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved