Dari Disebut Nangis Oleh Sandi Sampai Dibilang Mengancam Oleh Anies, Ini Fakta Dirut PD Dharma Jaya
Pernyataan itu menanggapi soal Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati yang mengajukan pengunduran diri.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
"'Bu jangan dong, jangan dulu, kalau saya belum bisa bantu satu bulan ibu baru boleh resign.' 'Oh siap Pak, saya siap bantu Bapak siang dan malam saya siap'," kata Marina, Kamis (15/3/2018), menceritakan obrolan dengan Sandiaga saat itu.
2. Tidak Diberikan penyertaan modal (PMD)
Marina mengaku mencintai PD Dharma Jaya. Ia senang, sejak menjabat sebagai dirut mulai ada perbaikan di Dharma Jaya seperti kesejahteraan pegawai.
Namun, pada November 2017 lalu, Dharma Jaya tidak diberikan penyertaan modal (PMD).
Baca: Tangis Haru Pecah Saat Pemakaman Mina Basaran, Putri Konglomerat Turki Yang Tewas Kecelakaan Pesawat
Sandiaga saat itu berjanji akan memberikan public service obligation (PSO) sebesar Rp 41 miliar agar Dharma Jaya punya uang DP untuk membeli daging.
Namun, hingga Maret 2018 ini, dana yang dijanjikan tak juga cair.
Marina kecewa karena terus-menerus ditagih supplier daging ayam.
"Ini yang lagi mengeluh adalah (supplier) benar-benar dari UKM. Ada juga trader. Kalau trader kita bisa utangin sebulan, dua bulan, tiga bulan, kemarin saya udah diteror. Kaya daging, Indoguna udah nagih," ujar Marina.
3. Sandi Salah Paham
Beberapa waktu lalu, Sandi mengatakan semua BUMD yang dihapus PMD-nya menyatakan tidak keberatan.
Menurut Sandi, jajaran direksi kelima BUMD tersebut justru merasa bersyukur.
"Dari lima BUMD yang PMD-nya pernah diusulkan, bertemu saya, dan bilang 'Alhamdulillah, Pak. Dengan begini, kami bisa lebih mandiri. Selama ini kami diberikan modal pemerintah justru merasa kebebanan karena ada penugasan dan lain sebagainya'," kata Sandiaga.
Namun, Marina mengatakan Sandiaga salah paham.
Khusus untuk PD Dharma Jaya, kesiapan tanpa PMD hanya dalam konteks bisnis.