2 kasus Pemobolan Bank Pelakunya Orang Asing, Pakai Kunci Hotel Hingga Tinggal di Rumah Rp 5 Miliar
Dari kedua kasus tersebut, para pelakunya sama-sama orang asing dan menggunakan modus yang sama yakni skimming
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Dihubungi terpisah, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, para pelaku memulai aksinya sejak tahun 2017.
"Mereka ini beraksi dari Juli 2017, mereka membuat skimmer dan pendukung lainnya. Kemudian mereka memasangnya di berbagai ATM di sekitar wilayah Bali, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, dan Jakarta," kata Rovan.
Dari sejumlah perangkat itulah, para pelaku mendapatkan data nasabah yang kemudian digandakan ke dalam kartu ATM kosong.
Tribun sempat mendatangi rumah yang dipakai lima pelaku pembobol dana nasabah di Bohemia Vilage 1 Nomor 57 Serpong Tangerang Selatan.
Harga rumahnya ditaksir sekitar Rp 5 miliar.
4. Pembobolan Uang Nasabah di Bali

Petugas Ditrektorat Reskrimum Polda Bali terus mengembangkan pemeriksaannya terhadap tiga warga negara (WN) Turki yang ditangkap pada Jumat (9/3) atas kasus bobol data ATM para nasabah.
Hasil pemeriksaan, sudah ada ribuan data nasabah yang dibobol pelaku jaringan internasional ini.
Tiga pelaku sindikat pembobolan data nasabah bank ini adalah Dogan Kimis (43), Mehmet Ali Mantes (31) dan Tayfun Koc (36).
Direktur Ditrektorat Reskrimum Polda Bali, Kombes Sang Made Mahendra Jaya menyatakan, ketiga tersangka menggunakan tekhnik raouter (mengambil data nasabah) dalam menjalankan aksinya.
Namun, hasil curian itu belum ditentukan berapa total kerugian para nasabah. Pihaknya masih melakukan pengecekan data di dalam komputer milik para tersangka.
"Untuk kerugian masih didalami di labfor. Yang pasti mereka melakukan pencurian data nasabah dengan modus skimming," ucap Mahendra, Senin (12/3/2018) dikutip dari Tribun Bali.
5. Dikendalikan di Turki
Mahendra menyebut, pengendalian pencurian ini dikendalikan dari Turki. Ketiga tersangka merupakan tersangka dalam kejahatan yang beraksi di beberapa negara.
Bahkan dugaannya mencapai ribuan nasabah bank yang datanya sudah dicuri dan saldonya dibobol oleh pelaku.