Ucapan Sedih Calon Suami Hingga Tangis Haru di Pemakaman Putri Konglomerat Turki, Mina Basaran

Tunangan salah satu penumpang tewas saat kecelakaan pesawat di Turki, Mina Basaran yakni Murat Gezer datang menghadiri pemakaman.

Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor
kolase 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tunangan salah satu penumpang tewas saat kecelakaan pesawat di Turki, Mina Basaran yakni Murat Gezer datang menghadiri pemakaman kekasihnya itu.

Murat Gezer pun ikut membawa peti jenazah sang tunangan ke tempat peristirahatannya yang terakhir di pemakaman di dekat sebuah masjid di distrik Atakoy, Istanbul.

Tak hanya itu, Murat pun terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada Mina Basaran, yang kini terbujur kaku di dalam peti jenazah yang diatasnya bertaburan bunga mawar.

Dengan penghormatan yang menyedihkan pada tunangannya, Murat menuliskan :

"Malaikatku yang manis. Aku sangat mencintaimu. Tunggu aku."

Ucapan ini menyiratkan bahwa Murat begitu terpukul atas kepergian sang tunangan.

Bahkan foto profilnya di Instagram, diisi dengan warna hitam.

Memang tak nampak rona kesedihan di wajah Murat, karena ia memakai kacamata.

Murat Gezer, yang juga pemilik perusahaan Metprint Printing Systems, tak akan pernah melupakan masa-masa indahnya bersama sang kekasih.

Murat gezer
Murat gezer (AFP)

Tangis haru saat pemakaman

Pemakaman korban kecelakaan pesawat yang menimpa putri konglomerat Turki, Mina Basaran beserta geng sosialitanya berlangsung kemarin, Kamis (15/3/2018) waktu setempat.

Kecelakaan pesawat yang menimpa Mina Basaran dan geng sosalitanya ini terjadi di selatan Iran, hendak menuju ke Istanbul dari Sharjah, Uni Emirat Arab, pada Minggu (11/3/2018).

Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan bahwa pesawat tersebut mengalami kecelakaan setelah masalah teknis yang penyebabnya masih belum diketahui.

Melansir dari Hurriyet.com, suasana saat menuju pemakaman pun ramai dihadiri para keluarga, kerabat, dan kolega Mina Basaran.

Beberapa pejabat penting pun turut hadir, Gubernur Istanbul Vasip Şahin, dan mantan perdana menteri Turki Mesut Yilmaz.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved