10 Tahun Tinggal di Hotel Mewah, Rumah Candri Sendiri Malah Tak Terawat, Ini 10 Fakta Menariknya
Hal itu membuat wanita tersebut harus diperiksa polisi selama kurang lebih 7 jam di Unit PPA Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang wanita bernama Candri Winarta alias CW (60) mendadak jadi perbincangan publik.
Ia dituduh melakukan penyekapan dan kekerasan terhadap salah seorang anak angkatnya M alias FA (14) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.
Hal itu membuat wanita tersebut harus diperiksa polisi selama kurang lebih 7 jam di Unit PPA Ditkrimum Polda Metro Jaya. Dia dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik.
Ia membantah telah melakukan penyekapan tersebut dan membeberkan sejumlah bukti.
Baca: Johann Zarco Raih Pole Position Di MotoGP Qatar 2018, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo Bernasib Miris
Berikut ini fakta-fakta mengenai Candri Winarta yang dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnetwork.
1. Dikenal sebagai dokter dan istri pejabat
Sejumlah warga di Jalan Situaksan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, mengenal Candri Winarta alias CW (60) berprofesi sebagai dokter dan istri dari seorang pejabat sekaligus dokter.
Para tetangga mengenal CW sebagai orang yang serba berkecukupan secara ekonomi sejak tinggal di rumah itu 40 tahun lalu.
"Setahu saya, dulu suaminya pejabat. Dia juga dokter juga. Ya namanya orang dulu kan bisa saja. Pejabat sekaligus dokter," ujar P, tetangga CW yang menolak menyebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Bendungan Hilir, Jakpus, Sabtu (17/3/2018).
P mengaku mengenal CW dan bertetanggaan sejak tahun 1976.
Menurutnya, pada kisaran tahun tersebut, hanya orang orang yang memiliki kedudukan tinggi yang mampu memiliki rumah di kawasan Bendungan Hilir.
Baca: 4 Aksi Tengil Kevin Sanjaya di Semifinal All England, Bikin Lawan Frustasi Hingga Wasit Senyum Geli
Namun menurut pengakuan warga lainnya, Suryadi, hampir seluruh tetangga di Jalan Situaksan mengenal CW sebagai seorang dokter karena dapat menyembuhkan penyakit.
Dan baru belakangan ia tahu CW bukan seorang dokter.
2. Jarang bersosialisasi dengan warga
Menurut P, CW dikenal jarang bertegur sapa dan bersosialiasi dengan para tetangga.
Sepengetahuannya, hanya kepada dirinya CW pernah bertegur sapa. Dan itu pun menggunakan bahasa Belanda.
"Kalau ketemu saya saja pakai bahasa Belanda. Lancar bicaranya. Dia juga kan keturunan Belanda Jawa," uangkapnya.
3. Mulai mengasuh anak-anak sejak 10 tahun lalu
P tidak mengetahui persis kehidupan awal CW dan suaminya. Hanya lebih sepuluh tahun yang lalu, banyak anak kecil yang hadir dan dirawat oleh CW di rumahnya.
"Tidak tahu sih, dulu suaminya memang pejabat kan. Selama ini hidupnya seperti apa ya tidak terlalu paham. Mungkin dari orang orang yang pernah dibantu. Dia itu baik sekali dari dulu," katanya.
Sepengetahuannya, CW belum pernah bermasalah dengan anak anak kecil yang diasuh di rumahnya. Anak anak tersebut dibebaskan untuk tetap tinggal atau kembali ke orang tua aslinya.
"Kalau ditanya, mereka datang dari mana saja? Saya jujur tidak tahu. Tapi, kalau sudah lama, iya. Ada yang sudah berkeluarga juga anak anak angkatnya dia," tuturnya.
4. Dikenal sosok yang baik
Hal senada juga dijelaskan oleh seorang anak angkat CW, Siti Khodijah (25). Dia sudah sejak tahun 2010 menjadi anak angkat dan akhirnya ikut membantu menjadi pengasuh bersama CW.
Dari pengalaman yang dialaminya, CW merupakan sosok ibu yang mendidik anak anaknya dengan baik.
Ia membantah pemberitaan tentang dugaan penyekepan dan penyiksaan yang dilakukan oleh CW kepada anak angkatnya.
Apalagi, kabar yang mengatakan terdapat satu anak diminta tidur di kamar mandi hotel.
"Tidak itu tidak benar. Saya ikut membantu Oma juga buat mengasuh mereka. Tidak ada memaksa tidur di kamar mandi," tegas Siti di Polda Metro Jaya, Jumat (16/3) malam.
5. Kondisi rumahnya tak terawat
Debu dan karat menempel di sebagian besar pagar besi pintu masuk serta coretan cat semprot memenuhi sebagian dinding rumah di Jalan Situaksan nomor 5, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (17/3).
Rumah tersebut merupakan milik Candri Widarta atau CW (60), ibu yang diduga menyekap dan menyiksa lima anak angkatnya di hotel berbintang.
Selain dinding rumah terlihat kusam, beberapa tanaman liar tumbuh di depan rumah.
6. Sudah tidak ditinggali sejak 2012
"Ya, ini rumah Bu Candri," ujar seorang warga sekitar, Suryadi.
Ia menceritakan, rumah CW tidak lagi ditempati sejak banjir besar terjadi di kawasan Benhil pada 2012 lalu.
"Dibiarin kosong saja," ucapnya.
Sebelum 2012, CW bersama dengan beberapa anak angkat lainnya tinggal di rumah tersebut. Dan rumah itu terlihat ramai dengan suara anak kecil meski si empunya rumah jarang sekali bertegur sapa dengan tetangga.
Setelah banjir melanda Benhil pada 2012, CW bersama sejumlah anak angkatnya memilih tinggal di sebuah apartemen di Slipi, Jakarta Barat.
"Tetapi, setelah banjir, setahu saya, dia sama anak anaknya tinggal di Apartemen Slipi," jelasnya.
7. Rumahnya akan dijual
Baru sekitar seminggu terakhir ada seorang penjaga sekaligus yang merapikan perabotan di rumah tersebut.
Penjaga rumah tersebut memberitahukan warga jika rumah CW itu akan dijual.
"Setahu saya sih memang ada yang beresin sekarang. Soalnya, mau dijual. Tapi enggak tahu, jadi apa enggak?" ucapnya.
Seorang pria yang mengenakan baju kuning tidak berani banyak bicara saat Tribun menyambangi rumah CW itu.
Dia mengaku hanya diminta oleh pihak gereja untuk merapikan rumah milik CW.
"Baru dua minggu disuruh ke sini sama Gereja," ujarnya seraya masuk kembali ke dalam rumah.
8. Dilaporkan atas tuduhan kekerasan
CW dilaporkan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ke Polda Metro Jaya atas dugaan kekerasan yang dilakukan terhadap satu dari lima anak angkatnya, M alias FA (14) yang tinggal bersamanya di hotel bintang lima, Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.
FA bisa sampai ke LPAI karena setelah kabur dari CW, dia bertemu dengan bekas tetangganya, Rohana. Dan selanjutnya dia diantar oleh seorang ibu yang berniat mengashnya, Rini, ke LPAI.
9. Selama 10 tahun tinggal di hotel
Justru kepolisian melihat ada sisi lain yang menarik dari laporan kasus ini. Sebab, CW bisa menghindupi dan merawat kelima anak angkatnya dengan tinggal dari satu hotel berbintang ke hotel berbintang lain di ibukota Jakarta dalam sepuluh tahun.
Dalam kurun waktu itu, CW dan anak anak angkatnya pernah tinggal Twin Plaza Hotel, Hotel Peninsula, dan sejak 2015 mereka pindah ke Hotel Le Meridien dengan biaya menginap Rp 3 juta per malam.
Diperkirakan CW menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar untuk membayar biaya penginapan dua kamar yang dipesannya selama jangka waktu tersebut.
10. Bantah lakukan kekerasan
WC diperiksa sebagai saksi terlapor di Subdit Renakta Polda Metro Jaya pada Jumat kemarin, 16 Maret 2018. Dia diperiksa selasa tujuh jam.
Kepada wartawan, CW membantah dirinya melakukan penyekapan dan penyiksaan terhadap anak angkatnya, FA.
Ia mengaku sempat stres dan sering pingsan karena diberitakan melakukan perbuatan jahat terhadap anak angkatnya itu.
Ia mengaku semula tinggal bersama anak angkatnya di rumah miliknya di Benhil, Jakarta Pusat. Namun, akhirnya ia memutuskan meninggalkan rumah itu karena terjadi besar pada 2012.
Ia mengaku memilih membawa anak anak angkatnya untuk tinggal di hotel berbintang karena alasan kemanusian.
Menurut CW, sumber utama pendanaannya untuk menginap bertahun tahun adalah dari donasi gereja dan pekerjaannya sebagai seorang stigmata atau orang yang dapat menyembuhkan penyakit secara tradisional dalam ajaran Kristen Katolik.
"Ahli pengobatan tradisional. Pengobatan stigmata di Katolik ada," ujarnya.