Keberadaan Ular Putih Sepanjang 23 Meter Bikin Heboh Warga, Penghuni Goa Istana Ular
Di perut gua terdapat berbagai jenis ular, tapi paling besar adalah seekor ular putih.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Percaya atau tidak, seekor ular putih sepanjang sekira 23 meter ditemukan di gua istana ular di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Di perut gua terdapat berbagai jenis ular, tapi paling besar adalah seekor ular putih.
Menurut Ari, di dalam gua ular tersebut tidak berkeliaran bebas selama banyak pengunjung datang.
Ular melilit di akar pohon
"Biasanya di mulut gua kita bisa temukan dengan mudah banyak ular. Tetapi itu kalau kita datang tidak banyak orang. Kalau banyak orang seperti saat ini, ularnya menghindar," ungkap Ari kepada Pos Kupang.
Dia membenarkan ular besar berwarna putih mendiami gua itu.
"Saya peribadi memang belum pernah melihat langsung ular putih tetapi warga saya cukup banyak yang sudah melihat langsung ular putih itu. Sejak lama, sudah sering warga kami melihat ular besar warna putih itu," kata Ari.
Ular berwarna putih sepanjang 23 meter dengan ukuran seperti tubuh manusia dewasa, ditemukan oleh 10 orang warga Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat.
Berjalan di atas ular
"Kami berjalan di atas ular dan tidak bisa menghindar karena gua dipenuhi ular. Kami melangkah sambil menginjak ular, tetapi ular tidak menggigit kami," ungkap warga bernama Doroteus Manto.
Menurut dia, mereka menemukan ular putih sebesar tubuh manusia saat mengantar wisatawan asal Jerman masuk ke dalam gua.
"Beberapa waktu lalu ada delapan orang bule (turis) dari Jerman yang berkunjung ke Istana Ular," ungkap dia.
Ada sepuluh warga yang menemani para turis Jerman masuk ke dalam guar ular.
Baca: Detik-detik Rumah Ambruk di Bandung Saat Banjir Bandang Hingga Mobil Tenggelam di Dasar Sungai
"Di kedalaman sekitar dua ratus meter, kami menemukan ular besar, ukurannya seperti tubuh manusia, berwarna putih," tutur Doroteus.
Saat ditemukan, jelas Doroteus. ular itu tidak bergerak dan matanya terbuka serta terkesan jinak.
"Waktu kami temukan ular itu, bule langsung mengambil alat ukur untuk mengukur panjang ular tersebut. Saat diukur, ular itu tidak bergerak. Setelah diukur, baru diketahui persis panjangnya 23 meter," kata Doroteus.
"Saat masuk ke dalam gua, kami dibagikan tabung oksigen lengkap dengan alatnya oleh bule. Sehingga kami masih bisa bernapas lancar walaupun pada kedalaman 500 meter," ia menambahkan.
Ular warna-warni
Pada kedalaman 200 sampai 500 meter, ada banyak ular berwarna merah, kuning, hitam dan hanya satu ekor yang warna putih," tutur Doroteus.
Menurut dia, di kedalaman 300 meter gua itu dipenuhi ular.
Kondisi di dalam gua panas dan gelap gulita sehingga harus menggunakan senter.
Pos Kupang yang juga masuk ke dalam gua itu bersama sejumlah warga Desa Galang pada Sabtu (17/3/2018), menemukan ular dan kelelawar yang memenuhi gua.
Kendati pada siang, namun kondisi gua gelap gulita dan kelelawar meramaikan gua.
Dasar gua tempat pengunjung berjalan merupakan aliran sungai.
Ia melihat ular-ular melilit di akar pohon di pinggir kolam di dalam gua.
Namun sulit diabadikan kamera karena berada dalam lubang dan gelap.
Lakukan ritual
Tak semudah untuk masuk ke dalam Gua Istana Ular yang di dalamnya beragam jenis ular dapat ditemukan dan yang paling aneh ada ular putih seukuran orang dewasa sepanjang 23 meter.
Pos Kupang dan sejumlah wartawan sempat bersama sesepuh desa dan warga masuk ke dalam Gua Istana Ular.
Namun, sebelum masuk sesepuh desa harus melaksanakan ritual dengan tujuan agar semua yang masuk ke dalam gua selamat dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Pantauan Pos Kupang, seremoni adat dilakukan di mulut gua menggunakan telur ayam.
Terjun ke sumur tangkap ular
Lain lagi di Semarang, seorang anggota Komunitas Semarangker dimintai tolong untuk menangkap ular piton sepanjang 2,5 meter di dalam sumur warga di Jalan Wonodri Krajan II No. 9 RT 4 RW 1, Wonodri, Kota Semarang.
Ular tersebut pertama kali dilihat penghuni rumah, Anastasia Wahyu Dina Sari (21).
Baca: Sederet Kasus Kriminal Yang Melibatkan Driver Taksi Online di Bogor, Nomor 3 Paling Tragis
Mulanya Dina curiga saat mendengar suara cebar cebur beberapa kali di dalam sumur rumahnya.
"Saat saya santai di kamar, kok ada suara ceburan air berkali-kali. Saya mulai curiga dan menghampiri sumur yang tak jauh dari dapur. Saat saya lihat dari dapur, ternyata ada ular di bibir sumur yang sedang masuk ke dalam sumur," ucap Dina kepada Tribun jateng, Selasa (20/3/2018).
Tahu ada ular di rumahnya, Dina lari ke Pasar Wonodri untuk melapor kepada ayahnya, Robet (41).
Sebelum sampai ke pasar, ia lebih dulu memberitahukan temuannya kepada para tetangga.
"Saya lapor ke bapak. Saat itu, rumah saya mulai ramai oleh warga sekitar. Bapak saya memanggil temannya untuk bantu menangkap ular di dalam sumur," lanjut dia.
Selang beberapa saat, seorang anggota Komunitas Semarangker, Slamet datang dan berusaha untuk menjinakkan ular tersebut di dalam sumur.
Dibantu beberapa rekannya, Slamet memberanikan diri masuk ke dalam sumur untuk menangkap ular tersebut.
Baca: Bantal Ini Ternyata Bisa Mencegah Munculnya Kerutan di Wajah Lho, Begini Bentuknya
"Susah nangkepnya karena tempatnya juga sempit. Ular itu berada di cekungan di dalam sumur," kata Slamet sehabis mengevakuasi ular piton itu.
Menurutnya, cekungan di dalam sumur itu dibuat oleh ular untuk dijadikan sebagai sarang.
Ia menduga bahwa ular piton itu sudah lama berada di dalam sumur.
"Tadi saksinya lihat kalau ular itu dari bibir sumur dan hendak kembali ke dalam. Ular itu kayak mau keluar nyari makan," terang Slamet.
Ia menangkap ular tersebut dengan menarik ekornya terlebih dahulu.
Kepalal ular bersembunyi di dalam cekungan seperti sarang.
Setelah ditarik, ular keluar Slamet langsung merekatkan lakban di kepalanya.
Kurang lebih satu setengah jam mengevakuasi, ular tersebut berhasil dijinakkan pukul 09.10 WIB.
Baca: Dibeli Seharga Rp 2 Miliar, Ternyata Begini Wujud Surat Lamaran Kerja Steve Jobs
Spontan warga sekitar menonton penangkapan ular yang menggegerkan seisi kampung.
Ular piton itu sementara dibawa ke markas Komunitas Semarangker di Jalan WR Supratman, Ngemplak Simongan, Semarang Barat.
"Kami bawa dulu ke markas, kebetulan kami juga punya teman yang ada di komunitas pecinta hewan, untuk selanjutnya mungkin diserahkan ke kebun binatang," tambah dia.
(Pos Kupang/Servatinus Mammilianus)
