Sehari-Hari Selalu Dekat dengan Masjid, Marbot Masjid Al Hurriyah IPB Ini Jadi Lulusan Terbaik
Untuk memenuhi hasratnya berorganisasi, Ikhsan memilih mendaftar sebagai marbot masjid Al Hurriyyah di Kampus IPB Dramaga.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sehari-hari tak bisa lepas dari masjid, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ini dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik Fakultas Pertanian IPB.
Dia lah, Ikhsan Suhendro, mahasiswa Fakultas Pertanian IPB ini menjadi lulusan terbaik dalam upacara wisuda tahap VI Program Sarjana, Profesi Dokter Hewan, dan Pascasarjana tahun akademik 2017/2018 di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Bogor, Rabu (21/3/2018).
Ia merupakan salah satu pengurus masjid atau marbot Masjid Al- Hurriyah yang ada di Kampus IPB Dramaga.
Pria kelahiran 12 Desember 1994 ini menceritakan, dirinya memiliki tekad yang kuat untuk melanjutkan kuliah meskipun banyak persoalan yang dihadapinya saat itu.
Meskipun sadar ekonomi tidak memungkinkan, tapi semangat tidak boleh padam.
“Syukur Alhamdulillah, ya Allah saya dapat lulus seleksi masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan. Tapi perjalanan tidak terhenti sampai di situ, karena ternyata orang tua belum setuju kalau harus kuliah di luar daerah, karena ekonomi yang tidak memungkinkan. Tapi saya mencoba meyakinkan orang tua kalau saya sudah mendaftar Bidikmisi. Insya Allah pasti lulus, Bu. Kata saya saat itu pada ibu,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.
Satu nasehat Ibunya waktu itu adalah agar Ikhsan menjadi orang yang prihatin.
“Kamu harus hemat-hemat, jangan kebawa temen yang boros, le,” imbuhnya.
Ikhsan dan keluarga sangat bersyukur dengan sistem penerimaan mahasiswa baru di IPB, karena di tingkat pertama para mahasiswa tinggal di asrama yang biayanya terbilang murah.
Putra kelahiran Lampung 12 Desember 1994 ini mengatakan mahasiswa itu punya tiga pilihan, sambil menunjukan jarinya, yaitu akademik, organisasi dan istirahat. Tapi dari tiga pilhan itu kita hanya bisa memilih dua.
Yang dua akan kita dapatkan dengan baik, tetapi yang satu tentu harus dikorbankan.
“No problem, no pain no gain, karena istirahat sesungguhnya adalah ketika sudah mati,” ujarnya.
Untuk memenuhi hasratnya berorganisasi, Ikhsan memilih mendaftar sebagai marbot masjid Al Hurriyyah di Kampus IPB Dramaga.
Alasannya adalah selain menjadi wadah pengembangan bakat dan pengembanan amanah, Ikhsan mendapatkan mess atau asrama gratis.
“Tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Singkat cerita akhirnya lolos dan diterima menjadi marboth masjid Al Hurriyyah, Alhamdulillah. Hal yang menjadi pembeda dari menjadi marbot di maskam (masjid kampus) IPB dibanding maskam lain adalah kepengurusan kelembagaan masjid dan tim pembersih yang sudah ada orangnya dan sudah tersusun rapih, Sehingga tugas kami sebagai marboth adalah menjadi panitia di hari besar agama Islam, pemakmur masjid, pengelola kajian rutin, dan pengembangan bakat diri,” ujarnya.