Liputan Khusus
Kendali Narkoba di Balik Lapas dan Rusaknya Kehidupan si Pecandu
polisi mendapat infonrasi bahwa pelaku mendapat barang tersebut atas arahan dari seorang napi di Lapas Paledang.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR - Memutus mata rantai peredaran narkoba tak semudah membalikkan telapak tangan.
Meski pihak kepolisian telah menangkap bandar besar dan menyita barang bukti hingga berton-ton, tapi peredarannya masih terus berlanjut.
Peredaran narkoba bisa dibilang tak mengenal tempat.
Bahkan dari balik lapas pun seorang pengedar masih bisa memberikan informasi terkait dimana letak menyimpan narkoba itu.
Seperti pada 19 Maret 2018 lalu, Polisi menangkap terduga pengedar ganja di kawasan Bogor Timur.
Dari keterangan pelaku, polisi mendapat infonrasi bahwa pelaku mendapat barang tersebut atas arahan dari seorang napi di Lapas Paledang.
Dari pelaku polisi mendapatkan barang bukti satu paket bungkus kertas sedang isi ganja, enam paket bungkus kertas kecil isi ganja, dua linting isi ganja denga total 40,81 gram.
Ganja tersebut didapatkan petugas diantaranya di lantai rumah kontrakan, di atas plafon, dan dalam kotak.
"Dari pemeriksaan sementara YA mendapatkannya dari seorang Narapidana di Lapas Paledang Bogor dengan cara berhubungan melalui handphone kemudian di arahkan untuk mengambil ganja tersebut yang ditaruh atau ditempel didaerah Pasar Ciampe," ujar Kasubag Humas Polresta Bogor Kota AKP Yuni.
Untuk menekan angka peredaran narkoba bahkan polisi terusn nenerus melakukan sosialisasi terhadap dampak narkoba.
"Iya kalau memberantas narkoba kita terus melakukan penyuluhan tentang bahaya narkona, selain itu juga kita rutin mengadakan razia dan terus melakukan penyidikan," ujar Kapolresta Bogor Kota Ulung Sampurna Jaya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar terus memberikan informasi jika ditemukan sesuatu yang janggal atau menyimpang.
Bahaya Narkoba
Kapolresta Bogor Kota Ulung Sampurna Jaya mengatakan bahwa bahaya narkoba adalah dapat membuat orang berhalusinasi dan berprilaku menyimpang.
"Saat pakai narkoba kan dunia dia sudah lain, bisa jadi ketika memakai narkoba dia bisa berbuat kriminal, misalkan tidak punya uanh dia mencuri, dan lainnya," ujarnya.
Ulung pun menambahkan jika Anda pemakai narkoba pilihannya antara penjara dan maut.
Mengenai bahaya narkoba Ketua Yayasan Yakita Bogor Sri Wahyuni juga memberi penjelasan.
Wahyuni mengatakan bahwa ada empat aspek yang diserah oleh narkoba.
"Semua jenis narkoba akan menyerang empat aspek kehidupan manusia yaitu fisik, mental, emosional dan Spiritual," katanya.
Bahkan menurut Wahyuni belakangan ini jenis narkoba sudah ada banyak jenis.
Parahnya lagi narkoba saat ini cepat sekali merusak urat saraf.
Hal yang sama juga di katakan oleh Ressa Konselor Adiksi di Yayasan Bersama Kita Pulih.
Menurutnya pecandu narkoba akan menurunkan kualitas hidupnya, baik itu fisik maupun kehidupan sosial.
Kecanduan mengakibatkan empat faktor yang rusak terhadap diri, yaitu biologis, psikologi, sosialdan spiritual.
Seperti contoh yang dialami oleh pecandu narkoba yang sedang mengalami rehabilitasi di sebuah rumah sakit di Kota Bogor.
Adam (bukan nama sebenarnya) mengaku bahwa emosional dan fisik serta pikirannya terganggu.
Bahkan untuk mengatasi itu semua Adam harus beberapa kali menjalani rehabilitasi.(*)