Majalah Playboy Umumkan Sudah Menghapus Halaman Facebooknya
Majalah Playboy mengumumkan telah menghapus halaman Facebooknya. Hal tersebut disampaikankepala petugas kreatif Playboy, Cooper Hefner
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Majalah Playboy mengumumkan telah menghapus halaman Facebooknya.
Hal tersebut sebagai rangkaian tanggapan terbaru setelah pengungkapan penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica.
Mengenai kabar ini, Asiaone melansir dari The Jakarta Post, kepala petugas kreatif Playboy, Cooper Hefner, yang menuliskan di Twitter dan Instagram.
"Pedoman konten Facebook dan kebijakan perusahaan terus bertentangan dengan nilai-nilai kami,"
"Kami telah mencoba untuk membuat suara kami untuk platform, yang menurut pendapat kami terus menjadi represif secara seksual,"
 
"Belajar dari campur tangan baru-baru ini dalam pemilihan AS yang bebas lebih lanjut menunjukkan kekhawatiran lain yang kita miliki tentang bagaimana mereka menangani pengguna 'data - lebih dari 25 juta di antaranya adalah penggemar Playboy - menjelaskan kepada kami bahwa kami harus meninggalkan platform," tulis Cooper.
Baca: Nikahi Wanita Cantik Dengan Mahar Rp 500 Ribu, Daus Mini Sebut Istrinya Gak Pintar
Menurut The Hollywood Reporter, Playboy menjalankan beberapa unit bisnis di bawah namanya.
Pendapatan terbesar berasal dari lisensi pada pakaian, alas kaki dan fashion.
Majalah ini saat ini mendistribusikan sekitar 450.000 eksemplar setiap masalah.
Unit lain adalah televisi, klub malam dan acara, dan situs web yang menarik sekitar 4 juta pengunjung unik setiap bulan.
Baca: Disebut Terima Aliran Dana Oleh Setya Novanto, Begini Kata Ketua Fraksi Partai Golkar
Baru-baru ini, Tesla dan SpaceX telah menghapus halaman Facebook mereka, sementara co-founder WhatsApp, Brian Acton, telah mendukung gerakan #DeleteFacebook.
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, mengatakan bahwa dia telah menghapus halaman karena dia tidak menyukai raksasa media sosial. "Memberi saya hasrat," tulisnya di Twitter.
Lebih lanjut, Musk menyatakan ketidakpercayaan cara Facebook menangani data konsumen.

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											