Pemakaman Stephen Hawking, Disambut Isak Tangis Dan Tepukan Gemuruh
Pemakaman Stephen Hawking dilaksanakan pada Sabtu (31/3/2018), bertepatan dengan hari Paskah.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pemakaman Stephen Hawking dilaksanakan pada Sabtu (31/3/2018), bertepatan dengan hari Paskah.
Ratusan orang berbaris di jalan-jalan kota Inggris Cambridge, bertepuk tangan saat mobil jenazah membawa Stephen Hawking tiba di sebuah gereja lokal.

Stephen Hawking dimakamkan di gereja St Mary the Great.
Hawking terkenal sebagai seorang ateis tetapi anak-anaknya, Lucy, Robert dan Tim memilih gereja tersebut untuk lokasi pemakaman.
"Kehidupan dan pekerjaan ayah kami berarti banyak hal bagi banyak orang, baik religius maupun non-religius," kata mereka, seraya menambahkan bahwa untuk alasan itu pemakaman "bersifat inklusif dan tradisional, mencerminkan luas dan keragaman hidupnya".
Baca: Tidak Ada Aktivitas Proyek, Revitalisasi GOR Pajajaran Terhenti Hampir Dua Minggu
Pembawa peti jenazah Stephen Hawking ini berjumlah enam orang, dari universitasnya,, Gonville and Caius.
Tak hanya itu, layanan pemakaman ini juga diresmikan oleh Pendeta Cally Hammond, dekan Gonville dan Caius College di Universitas Cambridge.

Stephen Hawking menghabiskan waktunya selama 52 tahun hingga akhir hayat untuk mengabdi pada universitasnya ini.
Bahkan, bendera pun diturunkan ke setengah tiang di banyak bagian kawasan Cambridge untuk memberi penghormatan kepada Stephen Hawking.
Baca: Tidak Ada Aktivitas Proyek, Revitalisasi GOR Pajajaran Terhenti Hampir Dua Minggu
Ketika iring-iringan pemakaman tiba di gereja, bel berbunyi sebanyak 76 kali.
Hal ini menyimbolkan usia kehidupan Stephen Hawking.
Keluarga dekatnya, termasuk mantan istri, Jane Hawking serta ketiga anaknya, Lucy, Robert dan Tim, mengikuti di belakang mobil jenazah yang membawa peti jenazah sang profesor.

Ketika mobil itu berhenti, kendaraan itu disambut tepuk tangan dari ratusan orang yang berkumpul di luar gereja.