Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

2 Tahun Berjuang Lawan Kanker Kemih, Wanita Ini Meninggal Dunia Dalam Dekapan Sang Suami

Pada tahun 2016, Christine memutuskan pap smear pertama kalinya, Dokter menemukan benjolan di bagian intimnya. Saat itu Christine pun dioperasi.

Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Kita bisa
Alm. Christine dan Tommy Setiawan 

Kadang, ia pergi dan pulang melihat anaknya sudah makin besar.

Ia tahu anaknya butuh kasih sayang ibu, namun di sisi lain ia harus menyembuhkan sakitnya.

Sebuah dilema besar sekali. Christine mengeraskan hatinya.

Ia memutuskan menjauhkan diri dari anak-anaknya.

Bila sedang di kamar, anaknya mendekat, ia akan menyuruh keluar.

Hatinya sakit sesungguhnya. Tapi, itu caranya agar buah hatinya tidak bergantung dan mencari mama mereka.

Dengan demikian, mereka tidak perlu rindu sosok ibu.

Tommy suaminya sedih dengan keputusan istri, ia tahu Christine keras sekali, tapi ia tidak memaksa.

Ia cinta Christine, dan mencoba menggenggam peran ibu bagi anak-anaknya.

Kini, Christine malah tidak bisa lagi membelai anaknya. Ia bahkan tidak bisa melihat anak-anaknya, karena koma.

Anaknya mencoba memanggil, namun sejak 2 tahun ini mereka lebih dekat dengan papanya.

Christine pun sempat terbaring koma ICU RS Paolo, Bangkok.

Baca: Kasihan Bukan Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Ajak Wanita Asal Thailand Ini Makan Malam Dengan Orang Tua

Pada tanggal 14 Maret 2018, Christine yang dijenguk para sahabat Indonesia yang berada di Thailand sempat membuka matanya, ia melihat ke sana ke mari, dan kemudian telunjuknya terus menunjuk ke atas pintu masuk.

Saat itu, hasil CT Scan menunjukkan kanker kemihnya membesar jadi 13 cm. Ia terpaksa berhenti berobat holistik dan melanjutkan pengobatan sementara sejak dirawat di rumah sakit akibat drop, potasium, tensi darah rendah dua pekan lalu.

Pada hari Paskah pun, penantian Tommy berujung manis.

Christine yang sudah berhari-hari terlelap kini bisa membuka mata.

Segala cara ia coba termasuk pindah rumah sakit, dari Paolo Memorial Hospital ke Sukhumvit Bangkok.

Hal tersebut dilakukan demi mendapatkan pengobatan yang tak kalah jauh kualitasnya namun tetap dengan harga yang tak berat di kantong.

Baca: Merinding! Tarantula Dimakan? Di Negara Ini Malah Jadi Cemilan Favorit Lho, Kayak Daging Kepiting

Namun, ternyata Tuhan lebih menyayangi Christine.

Tuhan memanggil Christine ke dalam pangkuannya pada Selasa, 3 April 2018 di RS Sukhumvit Bangkok.

“Christine sudah mau pergi Pak. Kata dokter 3-6 jam lagi,"

“Saya tidak sanggup untuk mendampingi kepergiannya Pak,” keluh Tommy. 

Tommy mengirimkan doa terakhir dan kata perpisahan dalam sedihnya yg mendalam.

Air mata tak hentinya mengalir dari kedua mata Tommy.

Tommy meminta Tuhan agar mengampuni dosa dan menerima sang istri di sisiNya.

Pukul 20.28 waktu Bangkok, Christine pergi dengan tenang.

Jenazah Christine disemayamkan keesokan harinya, Rabu (4/4/2018) di rumah duka Grand Heaven lantai 2 nomor 218 Pluit, Jakarta Utara.

Misa tutup peti pukul 8 malam.

Christine Setiawan adalah pejuang kanker vagina, kanker kemih stadium akhir.

Selamat jalan, Christine. Semoga kamu mendapat tempat yang tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved