Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tunggangi Motor Chopper Saat Kunjungan ke Sukabumi, Fadli Zon Sebut Jokowi Lakukan Gimmick Politik

Wakil Ketua DPR RI itu mengungkapkan saat ini ia tidak mengetahui kapasitas Jokowi sebagai presiden atau calon presiden.

Editor: Damanhuri
net
fadli zon 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyampaikan pendapatnya perihal sikap Presiden Joko Widodo beberapa waktu belakangan ini.

Ia menilai belakangan ini Jokowi cenderung nampak bertingkah seperti calon presiden 2019.

"Yang menjadi sorotan belakangan ini, presiden Jokowi adalah presiden tetapi rasanya rasa capres 2019," katanya pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/4/2018).

Wakil Ketua DPR RI itu mengungkapkan saat ini ia tidak mengetahui kapasitas Jokowi sebagai presiden atau calon presiden.

"Jadi kita tidak tahu yang dilakukan kapasitasnya sebagai presiden, tetapi yang kita lihat gimmick-gimmick-nya sebagai calon presiden 2019," ungkap Fadli. 

Baca: Deretan Fakta Sopir BMW Cantik Yang Tabrak Ojek Online, Sempat Ngamuk, Begini Nasibnya Sekarang

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengendarai sepeda motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengendarai sepeda motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018). (KOMPAS.com/Ihsanuddin) (Kompas.com)

Hal tersebut dilihatnya dari beberapa kegiatan yang dilakukan Jokowi.

"Misalnya, latihan tinju, latihan memanah, kemudian touring menggunakan motor chopper," tambahnya.

Fadli menilai apa yang dilakukan Jokowi merupakan bagian dari gimmick politik.

Baca: Rakornas Partai Gerindra, Prabowo: Saya Siap Maju Di Pilpres 2019

"Saya kira ini bagian dari gimmick-gimmick politik presiden rasa capres," ujarnya pada acara ILC.

Selain berbagai kegiatan tersebut, Fadli juga menyoroti kegiatan Jokowi yang bagi-bagi kaos, sembako, dan lain sebagainya. 

Sehingga, Fadli menganggap hal tersebut perlu dikritisi agar efektif.

"Itu adalah beberapa hal yang perlu digarisbawahi," ucapnya lagi.

Menurutnya, tidak etis jika presiden bekerja untuk mempertahankan dirinya agar dipilih kembali. (TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved