Pramugari Cantik Datangi Penumpang di Pesawat, Tapi Yang Terjadi Berikutnya Bikin Kulit Jadi Perih
Insiden itu terjadi saat koosmariam melakukan penerbangan menuju banyuwangi menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Cacat tetap adalah, kehilangan atau menyebabkan tidak berfungsinya salah satu anggota badan atau yang mempengaruhi aktifitas secara normal seperti hilangnya tangan, kaki, atau mata, termasuk dalam pengertian cacat tetap adalah cacat mental," ucap David.
Ia menyayangkan tindakan Maskapai terkenal itu karena menurutnya Garuda Indonesia tidak menanggapi gugatan korban selama 1,5 bulan setelah insiden yang membuat kulit Koosmariam melepuh.
"Hal ini sangat bertentangan dengan beberapa penghargaan yang diterima Garuda Indonesia seperti diantaranya “The World’s Best Cabin Crew 2017” yang telah diberikan oleh Skytrax," ungkapnya.
Tak hanya itu, David Tobing juga mengatakan, saat ini gugatan telah didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (11/4/2018).
"Kami menilai pramugari Garuda lalu, karena para pramugari yang menyediakan makanan sedang ngobrol satu sama lain, sehingga menumpahkan air panas," kata David.
Akibat kejadian itu, kulit kliennya melepuh dan tidak bisa kembali seperti semula.
David mengatakan, penanganan dari pihak Garuda minim hanya memberikan salep.
"Setelah tiba di tempat tujuan memang langsung dibawa ke rumah sakit. Hanya saja selama 1,5 bulan pasca kejadian Garuda tidak pernah menghubungi lagi," katanya.
Pasalnya, saat penerbangan itu cuaca tidak buruk dan dalam keadaan baik-baik saja.
Sementara itu, Senior Manager Public Relation PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membantah pernyataan David.
Dia mengatakan pihak garuda telah memberikan biaya perawatan pada Kosmariam.
"Begitu kejadian, kita langsung bawa ke rumah sakit. Kembali ke Jakarta pun, kita tetap support biaya pengobatan ke penumpang," kata Ikhsan seperti dilansir Kontan.co.id.
Ikhsan juga mengaku telah berpesan pada Kosmariam, jika pihak Garuda siap dihubungi jika ada kebutuhan terkait pengobatan.