Cerita Penumpang KRL Ditawari Jadi PSK, Awalnya Hanya Tanya Basa-Basi

Berawal dari pertanyaan basa-basi khas penumpang kereta, pria tersebut memulai obrolan. "Mbak turun di mana?"

Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Peron di Stasiun Bogor tidak lama lagi akan dipasangi atap agar penumpang yang menunggu Commuter Line tidak kepanasan dan kehujanan. 

Iming-iming gaji yang tinggi selalu menjadi pemanis bujukan perekrut.

"Orang awam berpikir kalau ada yang menawarkan pekerjaan bagus dengan gaji bagus, ya kenapa tidak. Meskipun dia tidak tahu akan ditempatkan di mana. Apakah dijual di club, pub, atau tujuan seksual," kata Risca.

Tujuan pelaku perdagangan perempuan pun tak hanya untuk menjadi pekerja seks, tapi bisa juga jadi pembantu rumah tangga atau pekerja migran.

Risca berpesan untuk tidak mudah percaya kepada orang-orang asing yang mendekati maupun menawarkan sesuatu yang terlalu bagus untuk bisa dipercaya. "Zaman sekarang kan mencari pekerjaan itu susah, masa ada orang menawarkan pekerjaan pada orang asing?" kata Risca.

Kalaupun ingin menerima tawaran pekerjaan ke luar daerah atau luar negeri, selidiki lebih dulu detail semua informasi tentang pekerjaan dan perusahaan yang akan mempekerjakan dan info selengkap-lengkapnya mengenai identitas perekrut.

"Tanya identitas orang itu adalah jurus untuk lebih waspada," kata Risca.

Terakhir, jika si perekrut mulai memaksa di tempat umum, maka Risca menyarankan agar perempuan tak segan berteriak untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved