Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Miris ! Keturunan RA Kartini Hidup Susah di Bogor, Ada yang Suaminya Bunuh Diri dan Cicitnya Autis

Sejak Cucu Kartini, Boedi Soesalit meninggal pada usia 57 tahun, kehidupan keluarga lima cicit RA Kartini memprihatinkan.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL
RA Kartini 

Selama ini semua keturunan tokoh wanita Indonesia itu menempati rumah bantuan pemerintah di Parung Bogor.

Namun kini mereka terpaksa harus meninggalkan rumah bantuan itu, karena ada pihak yang meminta agar mereka meninggalkan rumah tersebut karena cucu tunggal RA Kartini telah tiada.

“Ada oknum yang meminta mereka meninggalkan rumah bantuan pemerintah itu. Cucu menantu dan para cicit RA Kartini dianggap tidak berhak menghuni lagi karena cucu RA Kartini sudah meninggal,” terangnya.

Terkait hal itu, Bupati Jepara berharap pemerintah memberikan perhatian kepada keturunan pahlawan bangsa.

Bahkan untuk memperjuangkan supaya keturunan RA Kartini mendapat tempat tinggal yang layak, serta bantuan pendidikan berupa beasiswa, Pemkab Jepara sudah beberapa kali menghubungi Kementerian Pendidikan dan PUPR. Namun hingga kini, pengajuan bantuan tidak ada tanggapan dan realisasi.

“Ketika Anies Baswedan dan beberapa menteri berkunjung ke Jepara, juga pernah berjanji akan memberikan beasiswa bagi keturunan RA Kartini. Tetapi sekarang menterinya malah sudah ganti. Kepada Menteri PUPR saya juga pernah menyampaikan permintaan bantuan rumah untuk cucu RA Kartini,” jelasnya.

Baca: Perceraian Daus Mini Makin Panas, Sang Istri Kini Muncul Tanpa Hijab, Netizen Ramai Menghujat

Bentuk Tim Kecil

Menanggapi harapan dan keinginan Bupati Jepara, Plt Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmoko MSi mengatakan, pihaknya segera membentuk tim kecil yang terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Biro Kesra Setda Jateng, SKPD terkait, serta Pemkab Jepara.

Tim itu nantinya bersama-sama memikirkan langkah dan upaya guna membantu keturunan RA Kartini yang sedang dalam kondisi memprihatinkan.

Menurutnya, selain bantuan pendidikan berupa beasiswa dan tempat tinggal, atau bantuan berkelanjutan lainnya, paling tidak juga ada bantuan tahunan yang diserahkan setiap tahun atau pada peringatan Hari Kartini.

“Jadi ada bantuan tahunan dan ada yang berkelanjutan. Nanti kita rumuskan bersama tim kecil. Apa yang disampaikan bupati harus kita tanggapi dan ditindaklanjuti,” tandasnya.

Baca: Melihat Jenazah Suaminya, Air Mata Istri Wakapolres Labuhanbatu Kering

Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur juga menyampaikan betapa besar perjuangan RA Kartini untuk kaumnya. Apa yang telah dilakukan generasi penerus bangsa untuk negara memang masih jauh dari para pahlawan atau orang-orang besar yang telah berjasa kepada Indonesia. Namun semua dapat mengambil kisah-kisah para pejuang yang bisa mengilhami dan menyemangati semua.

Ditambahkan, seorang ibu adalah pendidik bagi putra-putrinya dalam belajar. Hal tersebut sesuai amanah dan sudah dilakukan oleh RA Kartini. Bahkan itu sudah dilakukan sebelum pahlawan asli Jateng itu menjadi seorang ibu atau saat masih gadis. RA Kartini memberikan contoh dan mendidik dirinya sendiri, dan ini mengilhami semua perempuan dalam mendidik anak-anaknya.

“Saya ingin menyarankan pada tanggal 21 April, kita tidak hanya memperingati hari kelahiran pahlawan emansipasi wanita Indonesia, tapi juga kita menyebut April adalah bulan Kartini. Artinya ini untuk menghormati pahlawan kita,” pintanya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved