Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

3 Dalil Rocky Gerung: 'Buruh Itu Bukan Bagi-bagi Sembako dan Sertifikat, Juga Bukan Mesin Chopper'

"Buruh itu kelas pekerja.Buruh itu gerakan politik. Buruh itu mesin sejarah," tulis Rocky Gerung.

Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
istimewa
Rocky Gerung 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kalimat "Kitab suci adalah fiksi" menjadi awal mula Rocky Gerung dikenal publik.

Ya, dosen yang buah pemikirannya menjadi kontroversi akhir-akhir ini memang sempat memicu kehebohan publik.

Publik sempat dibuat heboh dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Rocky Gerung disebuah acara stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu.

Hal itu lantaran dirinya mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi.

Sontak saja pernyataan itu memancing berbagai reaksi masyarakat. Kontroversi demi kontroversi sering dialamatkan padanya.

Tak hanya ketika melontarkan pemikirannya, Rocky juga kerap memancing perhatian publik dengan cuitannya.

Cuitannya ini ada yang berbentuk puisi, ada juga yang langsung sindir tepat sasaran.

Namun, kata-kata yang dituliskan Rocky Gerung ini berbeda dibandingkan dengan politikus ataupun tokoh lain.

Netizen bahkan ada yang menyatakan Rocky Gerung ini ahli filsafat.

Baca: Hari Senin USBN SD, Perhatikan 3 Hal Berbeda Dalam Ujian Tahun Ini

Kini, Rocky Gerung ikut bersuara mengeluarkan pendapatnya mengenai hari buruh nasional atau yang biasa disebut May Day yang jatuh pada Selasa, (1/5/2018).

Tak tanggung-tanggung, Rocky mengeluarkan tiga dalil utamanya terkait hari buruh.

Hal tersebut ia cuitkan di laman akun media sosial twitternya @rockygerung.

"1. Buruh itu kelas pekerja. Kelas, artinya posisi sosial: ada ideologi yaitu keadilan sosial. Bukan bagi-bagi sembako.

2. Buruh itu gerakan politik. Ada tuntutan: yaitu perubahan kekuasaan. Bukan bagi-bagi sertifikat.

3. Buruh itu mesin sejarah. Bukan mesin chopper", tulis Rocky.

Baca: Cuma Butuh 3 Hari Nih, Diet Ala Militer Yang Siap Turunkan Berat Badan, Tanpa Ribet Olahraga

Cuitan Rocky Gerung ini mendapat respon dan komentar positif.

Apalagi, di hari buruh ini, pekerja mendapat perhatian karena adanya Perpres yang dikeluarkan Presiden Jokowi terkait Tenaga Kerja Asing (TKA).

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhakiri menyatakan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang TKA sama sekali tak bertujuan mempermudah TKA tanpa skill masuk ke Indonesia, untuk mengerjakan pekerjaan kasar.

Namun masyarakat tak semudah itu percaya.

Inilah cuitan rakyat terkait hari buruh dan TKA yang dituliskan di kolom komentar Twitter Rocky Gerung.

@AdamMuzaqir: Bang @rockygerung seorang yg vocal dan pemberani terhadap presiden, teringat jaman nya pa amin rais yg berani kepada presiden harto,, indonesia butuh orang2 seperti kalian,, sehat terus bung

@boyfahrullah: Buruh itu tenaga kerja yg berkewarganegaraan Indonesia bkn buruh tenaga kerja asing

@swinarti1: TKI itu Pahlawan Devisa. TKA itu penghancur Negara. Perebut peluang kerja warga Negara.

@Ikrom42594192: Buruh adalah Mitra Kerja... yg butuh hidup layak dari suatu perusahaan yg mereka dikelola secara profesional bersama pengusaha

Baca: Gara-gara Cium Wangi Kembang, Pria Ini Ambil Golok Kemudian Tebas Leher Ibu Kandunganya

Namun, dibalik menyambut hari buruh, rupanya ada kata-kata yang diselipkan Rocky Gerung yang diduga menyindir seseorang.

Kata-kata tersebut adalah 'bukan bagi-bagi sembako', 'bukan bagi-bagi sertifikat', dan 'bukan mesin chopper.'

Kata-kata ini kuat dugaan ditujukan untuk Jokowi.

Dikabarkan sebelumnya, saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, beredar di media sosial terkait kupon sembako.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sendiri membenarkan kupon yang berstempelkan Polri Resor Sukabumi tersebut.

Pihaknya mengatakan jika aparat turut dilibatkan dalam pembagian sembako untuk menjaga ketertiban.

Moeldoko mengatakan, pembagian sembako sudah dilakukan sejak pemerintahan sebelumnya.

Biaya sembako masuk dalam anggaran bantuan presiden.

Baca: Franda Resmi Jadi Ibu, Postingan Mantan Kekasihnya Ini Bikin Penasaran, Pengen Nyusul Ya?

Dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga memiliki program bagi-bagi sertifikat.

Dalam berbagai kunjungannya, Jokowi juga sering menuturkan jika dirinya tidak segan untuk mengganti jajarannya yang bekerja lambat hingga tak mencapai target.

Selain memberikan sertifikat, Jokowi juga sering menyisipi dengan pesan agar sertifikat tersebut dijaga dengan bijak.

Baca: Demo Hari Buruh di Jakarta, Poster Tagar #2019GantiPresiden Muncul, Ini Buktinya

Tak hanya itu, saat berkunjung ke Sukabumi pada 8 April yang lalu, Jokowi mengendarai sepeda motor Royal Enfield Bullet 350 cc yang sudah dimodifikasi Elders Garage menjadi gaya Chopper.

Ia berkonvoi bersama para bikers menempuh jarak 30 km.

Rute ini berawal dari kantor Kecamatan Bantar Gadung sampai ke Pantai Pelabuhan Ratu.

Tak hanya sekedar agay-gayaan touring motor, Jokowi juga sekaligus meninjau beberapa proyek padat karya, seperti irigasi dan embung.

Gayanya yang memakai jaket jeans bergambar peta Indonesia menuai banyak perhatian khalayak.

Apalagi, seblum mengendarai motornya, Jokowi pun sempat menunjukkan surat-surat kelengkapan.

Motor Chopper ini dibeli Jokowi dari seorang pemuda bernama Adrianka saat menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat.

Motor Chopper yang dibeli Jokowi ini seharga Rp 140 Juta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved