Sederet Tokoh yang Menyuarakan Ganti Presiden Di Hari Buruh, Nomor 4 Sampai Robek Topeng
Mulai dari membahasa soal isu tenaga kerja asing, hingga deklarasi dukungan untuk Prabowo terjadi di Hari Buru Internasional 2018 di Jakarta.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
"Buruh jangan pilih pemimpin yang hanya beretorika 'pro buruh' sedangkan semua kebijakannya sama sekali tidak pro buruh. Jangan lagi sampai salah pilih," kata Fadli di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018).
Fadli menegaskan, kemajuan sebuah bangsa dapat terlihat dari kesejahteraan buruh.
Apabila buruh jauh dari kata sejahtera, maka bangsa tidak akan maju sebagaimana yang diinginkan seluruh elemen masyarakat.
Saat ini, kata Fadli, hanya ada satu orang pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan hidup para buruh.
Orang itu, kata Fadli, tidak lain Prabowo Subianto.
"Siapa pemimpin yang layak jadi pemimpin ke depan?" tanya Fadli.
"Prabowo!" teriak ribuan buruh di dalam Istora Senayan.
3. Yusril Ihza Mahendra
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyinggung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terkait Perpres 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing (TKA).
Yusril menilai, Jokowi melalui Perpres tentang TKA menyengsarakan para buruh.
Seharusnya, Jokowi membela rakyat dan bukan membela pemilik modal.
"Inilah persoalan pemerintah dan Presiden harusnya membela rakyat bukan membela pemilik modal," kata Yusril di depan massa buruh di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).
Untuk itu, Yusril tegas akan membantu para buruh mengajukan gugatan Perpres 20 tahun 2018 ke Mahkamah Agung (MA).
"Kalau ini tidak didengar oleh Presiden, maka saya menyatakan kesediaan untuk mewakili para pekerja kita bawa kepengadilan, kita bawa ini ke MA untuk membatalkan Perpres nomor 20 Tahun 2018 yang bertentangan dengan undang-undang," ucap Yusril.
Kemudian, massa buruh berteriak untuk mendukung Yusril mengakukan gugatan ke MA.
