Sindiran Ratna Sarumpaet Soal Bocah Meninggal Di Pembagian Sembako, 'PDIP Harusnya Malu'
Mahesa yang berusia 10 tahun, dan Adinda yang berusia 12 tahun, tinggal berdekatan di Pademangan, Jakarta Utara.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aktivis Ratna Sarumpaet menyindir Presiden Joko Widodo terkait insiden tewasnya dua bocah ketika acara bagi-bagi sembaki di Monas, Jakarta berlangsung.
Ratna menyindiri lewat cuitannya di Twitter.
"Partai Banteng Bermoncong Putih itu / PDIP harusnya malu.
Mereka membiarkan Kadernya menari-nari diatas kemiskinan Rakyat yang secara sitemik mereka miskinkan.
Demi nafsu kekuasaan 2 anak meninggal d republik ini bungkam termasuk Presiden @jokowi dan pimpinan @PDI_Perjuangan"
Cuitan tersebut hingga kini sudah 629 kali diretweet.
Melansir Kompas.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, dua anak tewas akibat acara bagi-bagi sembako, yang digelar di Monas, Sabtu (28/4/2018) kemarin.
"Adinda Rizki, bersama dengan Mahesha Janaedi, harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).
Sandiaga menyebut, penyebab kematian keduanya pada Sabtu telah diinvestigasi.
Mahesa yang berusia 10 tahun, dan Adinda yang berusia 12 tahun, tinggal berdekatan di Pademangan, Jakarta Utara.
Mereka dikerahkan oleh pihak RW-nya, untuk datang ke acara itu.
"Kita akan berkoordinasi sama kepolisian," ujar Sandiaga.

Acara bagi-bagi sembako di Monas itu digelar Forum Untukmu Indonesia.
Ratusan ribu massa hadir ke Monas sejak Sabtu pagi, untuk mengambil sembako dan makan gratis.
Kawasan sekitar Monas menjadi macet, semrawut, dan kotor, akibat acara tersebut.
Bukan Peserta 'Untukmu Indonesia'
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, bocah lelaki bernama MJ (13) yang meninggal di sekitar Monas, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/4/2018) bukanlah peserta acara bagi-bagi sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia.
"Ada ditemukan orang pingsan di pinggir jalan, tetapi bukan peserta acara. Pingsan terus meninggal," ujar Argo saat dihubungi, Senin (30/4/2018).
Argo melanjutkan, MJ ditemukan pingsan di luar pagar Monas tepatnya di seberang Mabes Angkatan Darat, Jalan Merdeka Utara, Sabtu sekitar pukul 14.56.
"Saat ditemukan, korban sudah tidak sadarkan diri. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Tarakan menjalani perawatan," katanya.
Di RSUD Tarakan, lanjut Argo, suhu tubuh MJ sangat tinggi dan mengalami dehidrasi.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa jam, MJ dinyatakan meninggal dunia pada pukul 19.40.