Padahal Tak Selalu Benar, Inilah 5 Mitos Seks Yang Banyak Beredar di Masyarakat
Banyak orang yang menganggap seks sebagai pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Namun, menurut Departemen Kesehatan di Brown University bahwa ada banyak wanita yang sulit untuk mencapai orgasme yang maksimal melalui penetrasi.
Temuan ini diperkuat oleh Medical News Today yang mengatakan bahwa bukan berarti suatu pendapat bisa Anda telan mentah-mentah dan cocok pada semua orang, contohnya dalam hal mencapai orgasme.
Baca: Tulis Caption Jleb Soal Kecantikan, Postingan Maia Estianty Banjir Pujian, Sindir Sang Penggoda ?
Sebab sebuah penelitian menunjukkan presentase klimaks saat seks pada wanita, di mana 25 persen wanita mudah mencapai orgasme dengan penetrasi.
Sementara 75 persen sisanya lebih memilih untuk mendapatkan rangsangan pada klitorisnya.
Jadi jangan berpikir kalau Anda tidak bisa mencapai orgasme maksimal melalui penetrasi, atau berpikir Anda sulit untuk memuaskan pasangan karena tak kunjung mencapai klimaks.
Pasalnya, sebagian wanita mungkin akan lebih memilih diberikan rangsangan pada klitorisnya dibandingkan melakukan penetrasi pada vagina.
Maka itu, ada baiknya jika Anda dan pasangan berdiskusi atau sekadar bertanya, bagian apa yang disukai saat bercinta atau bagaimana caranya untuk membuat masing-masing klimaks.
Mitos 3: Wanita harus di beri rangsangan pada klitoris agar mencapai klimaks saat bercinta
Ada berbagai macam “aturan” seks pada masing-masing orang, baik pria maupun wanita.
Banyak yang mengira jika wanita harus diberikan rangsangan pada klitoris dulu baru bisa mencapai klimaks.
Padahal, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar.
Baca: Mengharukan ! Pria Ini Hidup Selama 2,5 Tahun Tanpa Wajah, Begini Penampakannya
Dilansir dari laman Women’s Health, ada banyak cara agar wanita bisa mencapai orgasme.
Misalnya dengan merangsang puting payudara, telinga, leher, hingga klitoris.