Erupsi Lagi, Inilah Catatan Sejarah Gunung Merapi, Suara Letusan Pernah Terdengar Hingga Madura
Gunung Merapi kembali erupsi setelah tidur panjangnya, Jumat (11/5/2018) pagi. Terakhir, gunung dengan ketinggian 2.930 mdpl ini meletus pada 2010.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gunung Merapi kembali erupsi setelah tidur panjangnya, Jumat (11/5/2018) pagi.
Terakhir, gunung dengan ketinggian 2.930 mdpl ini meletus pada 2010.
Terlihat asap tebal mirip jamur atau cendawan membumbung tinggi dari puncak Gunung Merapi.
Bahkan, TribunTravel.com juga melihat asap tebal dari kawasan Ngemplak, Surakarta serta Kecamatan Colomadu, Karanganyar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang pun membenarkan jika Gunung Merapi erupsi.
Baca: Kenang Potret Sang Ayah, Anak Bripka Marhum Prencje : Selamat Jalan Bos Besar, Aku Selalu Bersama
"Telah terjadi letusan freatik Gunung Merapi," tulis BPBD Magelang dalam pesan singkatnya.
Meski demikian, BPBD mengimbau warga tetap tenang dan menjauhi radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Sebenarnya, meletusnya Gunung Merapi bukanlah hal baru sebab Merapi termasuk dalam jajaran gunung berapi sekaligus gunung paling aktif di dunia.
Bahkan, Gunung Merapi mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali.
Sejak tahun 1548, gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Magelang ini sudah meletus sebanyak 68 kali.
Merangkum dari berbagai sumber, inilah catatan sejarah meletusnya Gunung Merapi.
Baca: Pasca Erupsi Gunung Merapi, Jadwal Penerbangan Lion Air Dari dan Menuju Yogyakarta Dihentikan
- Pada periode 3000 - 250 tahun yang lalu tercatat lebih kurang 33 kali letusan.
Tujuh di antaranya merupakan letusan besar.
Dari data tersebut menunjukkan, letusan besar terjadi sekali dalam 150-500 tahun
- Pada periode Merapi baru telah terjadi beberapa kali letusan besar yaitu abad ke-19 (tahun 1768, 1822, 1849, 1872) dan abad ke-20 yaitu 1930-1931.
Erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari letusan abad ke-20.
Baca: Lama Tak Terdengar, Artis Cantik Ini Akan Segera Disidang, Ternyata Ini Kasus Yang Menjeratnya
Awan panas mencapai 20 km dari puncak.
Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.
Sementara pada 1872, Gunung Merapi meletus pada 15-20 April dan letusan mematikan itu berlangsung selama 120 jam tanpa jeda.
Awan panas dan material jatuhan memusnahkan seluruh permukiman yang berada di ketinggian di atas 1.000 mdpl.
Letusan pertama pada 15 April 1872 tidak diawali gejala peningkatan aktivitas.
Letusan berlangsung selama lima hari dan menghancurkan kubah lava yang tumbuh pada 1867-1871.
Pada Agustus 1871, kubah lava setinggi 250 meter tumbuh di atas Pasar Bubrah, kawah Merapi Tua.
Baca: Tewas Ditusuk Saat Jaga Mako Brimob, Begini Sosok Bripka Marhum Prencje : Abangku Humoris
Puncak kubah lava itu 2.890 mdpl dan terus tumbuh hingga 2.907 mdpl.
"Suara letusan seperti suara meriam terdengar sampai Karawang dan Priangan di barat, serta ke timur hingga Madura dan Pulau Bawean," tulis Hartmann dilansir dari laman vsi.esdm.go.id.
- Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan.
Letusan terbesar terjadi pada tahun 1931 dan sudah ¾ abad tidak terjadi letusan besar.
- Berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam empat tahun.
Masa istirahat berkisar antara 1-18 tahun, artinya masa istirahat terpanjang yang pernah tercatat adalah 18 tahun.
Baca: Ayahnya Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal, Unggahan Anak Bripka Marhum Prencje Ini Bikin Nangis
Secara umum, letusan Merapi pada abad ke-18 dan abab ke-19 masa istirahatnya relatif lebih panjang, sedangkan indeks letusannya lebih besar.
- Setelah 1931, letusan tercatat kembali terjadi pada tahun 1961 dan 2010.
Saat 2010 letusannya cukup dahsyat dan diawali pembongkaran sumbat lava dan terus terjadi letusan tanpa membentuk kubah lava.
Dilansir dari Kompas.com, gempa bumi terjadi terus-menerus menjelang letusan besar pada 3 dan 5 November.
Bahkan lebih dahsyat dibanding dengan letusan pada 26 Oktober karena menciptakan awan panas yang meluncur hingga 15 kilometer melalui Kali Gendol.
Material yang dimuntahkan mencapai 150 juta meter kubik.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (30/11/2010), 61.154 orang mengungsi, 341 orang tewas, dan 368 orang harus rawat inap.
Amukan awan panas dan material jatuhan menyebabkan 3.307 bangunan rumah, sekolah, puskesmas, dan pasar rusak.
Nilai kerugian mencapai Rp 4,23 triliun.
Sementara pada 1961 tidak ada catatan yang jelas.
- Setelah 2010, sempat terjadi beberapa kali letusan tapi dengan intensitas kecil, termasuk pada 2014.
Hingga akhirnya, Gunung Merapi kembali erupsi pada Jumat (11/5/2018) pagi tadi.
Baca: Inilah 10 Potret Nagita Slavina Saat Kenakan Hijab, Pesonanya Bikin Teduh dan Adem
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Catatan Sejarah Erupsi Gunung Merapi yang Mematikan, Suara Letusannya Pernah Terdengar hingga Madura,