Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Mako Brimob Rusuh

Proses Penangkapan Terduga Teroris Di Tambun, Polisi Makan Cepat Hingga Helm Tertinggal

satu terduga teroris yang ditangkap di depan kiosnya dalam posisi telungkup dan badannya diinjak oleh Polisi berpakaian preman.

Editor: Ardhi Sanjaya
Dok Polri
Suasana rumah tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5/2018) setelah berhasil dikuasai kembali oleh Polri. Sebanyak 155 tahanan terorisme akhirnya menyerah tanpa syarat ke pihak aparat kepolisian setelah kerusuhan selama kurang lebih 36 jam. (Dok Polri) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Helm terduga teroris tertinggal di dekat lapak pedagang buah usai diringkus Densus 88 Anti-Teror di Jalan Diponegoro Underpass, Tambun, Kabupaten Bekasi, Kamis (10/4/2018) dini hari.

Awaludin (40) pedagang buah tersebut, mengungkapkan helm berwarna biru diduga milik teroris.

Ia menemukan tergeletak dipinggir jalan sehingga ia mengamankannya ke toko buah miliknya.

"Iya ini helm milik terduga teroris, saat dilakukan penangkapan helm dilepas dan dibiarkan jatuh, saat polisi selesai melakukan penangkapan helm ini tidak dibawa," tutur saat ditemui dilokasi, Jumat (11/5/2018).

Baca: Fakta Penusuk Bripka Marhum Di Mako Brimob, Nomor 3 Paling Menegangkan

Awaludin mengungkapkan teroris menggunakan tiga sepeda motor.

Helm terduga teroris yang tertinggal di dekat lapak pedagang buah usai diringkus Densus 88 Anti Teror di Jalan Diponegoro Underpass, Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (10/4/2018) dini hari.
Helm terduga teroris yang tertinggal di dekat lapak pedagang buah usai diringkus Densus 88 Anti Teror di Jalan Diponegoro Underpass, Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (10/4/2018) dini hari. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

"Ada tiga motor, dua berboncengan satu lagi sendiri. Kalau dari posisi di seberang sepertinya dari arah Jakarta menuju Tambun. Jumlah terduga teroris yang ditangkap si saya engga tahu persis, tapi kalau di depan kios saya ada satu,"ucapnya.

Awaludin menceritakan satu terduga teroris yang ditangkap di depan kiosnya dalam posisi telungkup dan badannya diinjak oleh Polisi berpakaian preman.

"Kalau ditempat saya si ada satu, saya lihat juga didepan pangkalan ojek online satu orang lagi tengkurep dan badannya diinjak, untuk total yang ditangkap saya engga tahu persisnya berapa,"sambung Awaludin.

Sebelum kejadian penangkapan, Awaludin melihat empat orang polisi berpakaian preman sedang makan di warung Nasi goreng dengan makan terburu-buru.

Awaludin melihat dua mobil sedang terparkir dan satu mobil berhenti di pinggir jalan.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan dan keluar kios.

"Nah pas keluar saya lihat satu orang yang ditangkap di depan kios saya," katanya.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved