Surabaya Diteror Bom
TERPOPULER Bom Surabaya, Hal yang Dipercayai Ibu Bom Bunuh Diri Soal Kematian, Aksi Heroik Bayu
Polisi telah mengungkap identitas para terduga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Ia terakhir mengunggah di akun Facebook-nya pada 2014 lalu.
Baca: Ini Sosok Dita, Kepala Keluarga yang Ajak Anak Istrinya Bom Bunuh Diri, Masuk Jaringan Terkait ISIS
Ditilik dari rekam jejak di beranda Facebook-nya, Puji juga pernah menulis beberapa status soal kehidupannya.
Terlebih, ia sering menuliskan status soal nasihat berbau islami, dan membahas soal kehidupan setelah kematian.
Baca: Eks Jamaah Islamiyah Sebut Aksi Bom Gereja Dipicu Karena Video Polisi yang Suapi Napi teroris
Berikut beberapa diantaranya :
"Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH."
"Selalu mengigat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah moto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak..."
"Banyak orang baik tapi kebaikanya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk ALLAH"
"Tidak diciptakan dua hati dalam satu wadah. Dan telah ditetapkan bahwa konsumsi hati adalah nilai nilai kebenaran dari ALLAH, jadi jika hati(qolbu) diberikan konsumsi selain nilai nilai kebenaran dr ALLAH maka ia akan bocor, tergoncang dan akhirnya rusak. Raih cinta dari ALLAH dg memberi konsumsi qolbu yg benar."
2. Tampang satu keluarga pelaku bom surabaya
Foto yang diperoleh Reporter Surya.co.id dari sumber kepolisian di Polda Jatim, menunjukkan profil keluarga ini saat masih hidup dan belum terlibat dalam serangan bom bunuh diri.
Dalam foto itu tampak seorang pria dan wanita perempuan dewasa bersama dua anak lelaki dan dua anak perempuan.
Belum diketahui kapan dan dimana foto keluarga itu diambil. Namun di dalam foto itu, mereka tampak tersenyum.
Baca: Eks Jamaah Islamiyah Sebut Aksi Bom Gereja Dipicu Karena Video Polisi yang Suapi Napi teroris
Namun diduga itu adalah foto lawas lantaran dalam foto tersebut dua anak laki-laki pelaku terlihat masih sangat belia.
Sedangkan berdasarkan informasi yang dibeberkan kepolisian, dua anak lelaki Dita yang yang beraksi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, diketahui masing-masing berumur 18 tahun dan 16 tahun.

Berikut identitas keenam pelaku :